KPU Serahkan Pertanyaan Debat Capres Cawapres ke Paslon Hari Ini

Jumlah soal debat capres cawapres mencapai 20 pertanyaan yang terkait tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jan 2019, 16:36 WIB
Ketua KPU, Arief Budiman (tengah) memimpin rapat koordinasi persiapan debat pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (19/12). Rapat membicarakan persiapan debat pasangan capres-cawapres Pilpres 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyerahkan daftar pertanyaan mengenai debat capres cawapres kepada tim pasangan calon hari ini. Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menyatakan penyerahan kisi-kisi debat perdana akan dilakukan usai rapat finalisasi dengan para moderator hari ini.

"Pada kesempatan nanti kan dapat pertanyaan yang sudah kami rapikan hari ini, seharusnya sudah kami sampaikan kepada tim sukses masing-masing hari ini," ujar Pramono di Hotel Bidakara, Kamis (10/1/2019).

Jumlah soal debat capres cawapres mencapai 20 pertanyaan yang terkait tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Pramono menyebut soal tidak berbentuk pilihan ganda ataupun pertanyaan yang menuntut jawaban berupa hafalan.

"Yang kami ingin memang menggali visi misi para pemimpin calon presiden dan wakil presiden ke depan," ungkap Pramono.

Debat perdana yang akan digelar pada 17 Januari 2019 akan diisi enam segmen. Segmen pertama penyampaian visi misi kandidat. Segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari para pakar.

Segmen keempat dan kelima adalah debat antar kandidat dengan pertanyaan yang diajukan masing-masing paslon. Dan terakhir segmen keenam ada closing statement dari masing-masing paslon.

Segmen keempat dan kelima adalah debat antar kandidat dengan pertanyaan yang diajukan masing-masing paslon. Dan terakhir segmen keenam ada closing statement dari masing-masing paslon.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Alasan Pemberian Kisi-Kisi

Ketua KPU RI Arief Budiman menjelaskan duduk polemik soal daftar pertanyaan di debat Pilpres 2019. Ia menilai, wacana yang berkembang malah menyudutkan pihaknya sebagai penyelenggara, juga memicu saling serang antara Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN).

"Kami perlu menjelaskan isu yang beberapa hari ini gencar menyudutkan 01, 02 dan paling banyak KPU," geram Arief di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2018, malam.

Sebagai pihak peyelenggara, papar Arief, keputusan KPU terkait bocoran daftar pertanyaan di debat capres bukan keputusan pribadi. Keputusannya disepakati bersama kedua kubu capres.

Tujuannya, agar kedua pasangan calon dapat menjawabpertanyaan dengan baik tanpa terkesan menyudutkan, menyerang secara teknis di luar substansi debat.

"Karena pengalaman di banyak tempat sering terjadi, jadi kami ambil putusan itu. Pesan penting kami tidak ingin ada paslon yang dipermalukan," jelas Arief.

Namun begitu, KPU juga mengamini jika debat tidak akan menarik, bila semua pertanyaan sudah diketahui oleh para kandidat. Karenanya, KPU menyiapkan segmen pertanyaan tertutup.

Nantinya kedua pasangan calon boleh saling bertanya dan menanggapi. "Jadi pasangan calon ini juga tetap akan diuji kompetensinya ya, maka dalam empat segmen kita bagi berimbang, masih tersedia dalam debat ini," Arief menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya