Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Jeff Bezos mengumumkan perceraian dengan istrinya Mackenzie. Pasangan tersebut telah menikah selama 25 tahun.
Jeff Bezos mengumumkan perceraian tersebut lewat akun twitternya pada Rabu 9 Januari 2019 waktu setempat.
"Kami telah memutuskan untuk bercerai dan lanjut berbagi kehidupan kami sebagai sahabat. Kami merasa luar biasa beruntung menemukan satu sama lain dan sangat bersyukur selamat 25 tahun menikahi satu sama lain," ujar Bezos dalam keterangannya lewat akun media sosial Twitternya.
Baca Juga
Advertisement
Lalu apakah kabar tersebut pengaruhi pergerakan saham Amazon?
Pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), saham Amazon naik tipis 0,17 persen atau 2,84 poin ke posisi USD 1.659,42.
Kenaikan harga saham Amazon itu juga masih mempertahankan posisi Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia. Nilai kekayaan Jeff Bezos mencapai USD 137,1 miliar pada 10 Januari 2019.
Dampak Perceraian Jeff Bezos terhadap Amazon
Tak seperti orang lain, perceraian Jeff Bezos juga berdampak terhadap perusahaan publik paling berharga di dunia yaitu Amazon. Kekayaan Jeff Bezos sebagian besar disumbang dari kepemilikan saham di Amazon.
Mengutip laman NBC News, Kamis (10/1/2019), negara bagian Washington, tempat pasangan itu tinggal memiliki Undang-Undang perceraian yang dapat memberi MacKenzie Bezos klaim atas setengah kekayaan Jeff Bezos .
Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai dampak perceraian terhadap perusahaan dan kepemimpinannya.
Dalam studi Stanford pada 2013 yang berjudul “Separation Anxiety: The Impact of CEO Divorce on Shareholders disebutkan ada tiga cara berbeda ketika akhir pernikahan bos perusahaan dapat berdampak terhadap perusahaan.
Pertama, menyangkut produktivitas dan konsentrasi CEO. Dampak emosional dan gangguan dari masalah yang muncul akibat proses perceraian sehingga mempengaruhi seberapa baik seorang chief executive mengelolaa perusahaan. Meski tidak secara rutin, CEO bahkan di perusahaan bergengsi akan mengundurkan diri dalam waktu kurang dari dua tahun.
Kedua, persepsi risiko. Perusahaan biasanya tumbuh dengan melakukan strategis yang memiliki tingkat risiko seperti akuisisi bisnis dan memperkenalkan lini produk baru.
Seorang CEO saat proses dan setelah perceraian akan khawatir tentang kekayaan yang dapat berkurang. CEO mungkin terlalu berisiko untuk melindungi kekayaan yang ada di saham perusahaan atau sebaliknya mengejar terlalu banyak risiko dengan harapan memenangkan kembali apa yang hilang.
Advertisement
Investor Tak Perlu Khawatir
Ketiga, kontrol. Seorang CEO dengan kepemilikan saham terbesar dan Bezos merupakan pemegang saham tunggal terbesar sekitar 16,3 persen saham mungkin terpaksa menjual saham untuk memenuhi penyelesaian perceraian. Itu akan mengurangi kontrol CEO atas perusahaan dan mungkin sebabkan penurunan nilai saham karena jumlah saham yang dijual besar.
Investor sepertinya tidak terlalu khawatir. Hal ini karena saham Amazon naik tipis beberapa jam usai Bezos merilis informasi perceraian. Ia pun menekankan kelanjutan hubungan baik dan bermitra dengan istrinya.
Mengetahui apa yang akan terjadi adalah tidak mungkin, pengacara West Palm Beach, Jeffrey Fisher menuturkan, menilai saham itu bisa menjadi perdebatan. “Akan ada argument oleh pengacara bahwa saham Amazon tidak bernilai sebanyak tanpa Bezos yang pegang kendali sehingga akan pengaruhi penyelesaian apa pun,” tutur dia.
Sebaliknya, MacKenzie Bezos mungkin sebagai gantinya memilih penyelesaian yang tidak membutuhkan penjualan saham dan dilusi kontrol kepemilikan saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini: