Liputan6.com, Bogor - Pelajar, alumni, dan perwakilan guru SMK Baranangsiang Bogor, melakukan tabur bunga di lokasi pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya di Jalan Riau, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019).
Siswa kelas XII jurusan tata busana tewas setelah ditusuk orang tak dikenal di gang samping kosannya, usai pulang sekolah pada Selasa 8 Januari 2019 sekitar pukul 16.00 WIB.
Advertisement
"Kita sangat sedih. Benar-benar merasa kehilangan," ujar Vanessa Aurelia, sahabat dekat Noven, usai tabur bunga.
Menurut Vanessa, Noven adalah sosok teman yang sangat baik. Pemikirannya pun dewasa dan tidak pernah mengeluh dan selalu memberi nasihat.
"Dia juga sering ngajarin saya untuk banyak bersabar," ujar teman satu kosan sekaligus teman sekolah korban.
Salah satu alumni SMK Baranangsiang, David Christian mengatakan sejumlah alumni sekolah tersebut sengaja hadir dalam acara tabur bunga dan doa bersama sebagai bentuk aksi solidaritas atas kematian Noven.
"Ya kami berharap polisi segera menangkap pelakunya dan menghukum dengan seberat-seberatnya," kata dia.
Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak menyebar foto korban dan tidak menyebarkan berita tidak benar atau hoaks. Karena hal ini akan membuat keluarga, kerabat dan teman dekat korban semakin terpukul.
"Setiap mendapat informasi yang menyangkut kasus ini jangan ditelan mentah-mentah lalu disebarkan. Apalagi sampai ada yang menuduh pelakunya si A, si B. Biarkan polisi yang bekerja," kata dia.
Dalam tabur bunga tersebut turut hadir Wali Kota Bogor Bima Arya. Sebelum menabur bunga dan memanjatkan doa, Bima sempat menyampaikan pesan kepada para siswa, guru, dan alumni SMK yang hadir.
Saat aksi tabur bunga berlangsung, semua larut dalam kesedihan. Terutama para sahabat dan teman sekelas Noven, tidak bisa membendung air mata.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Polisi Kesulitan Cari Pelaku
Polisi masih kesulitan mengungkap kasus penusukan yang menewaskan siswi SMK Baranangsiang Bogor. Siswi kelas XII, Andriana Yubelia Noven Cahya ditemukan tergeletak akibat luka tusukan di dada di gang samping kosannya, pada Selasa 8 Januari 2019 sore.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Hendri Fiuser mengatakan, sulitnya pengungkapan kasus tersebut karena minim saksi di lokasi kejadian. Sedangkan, wajah pelaku yang terekam CCTV hasilnya tidak maksimal sehingga polisi kesulitan melakukan identifikasi.
"Dari rekaman CCTV gambar wajahnya kurang jelas, jadi butuh waktu untuk mengintifikasinya," kata Hendri usai Rakor lintas instansi di Gedung Kemuning Gading, Kota Bogor, Kamis (10/1/2019).
Dari hasil penelusuran media sosial korban, polisi sempat mencurigai sosok pria berinisial S. Sebab pascakejadian penusukan, foto-foto S saat sedang bersama korban beredar di dunia maya hingga pesan berantai. Bahkan, ada yang mengidentikkan bahwa S sebagai pelakunya.
Karena itu, polisi kemudian mengamankan S di Bandung Rabu malam tadi. Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam serta penyelidikan profil, penyidik menyatakan bahwa S tidak identik dengan sosok pelaku yang terekam kamera CCTV.
Menurutnya, S mengakui pernah dekat dan menjalin hubungan dengan siswi SMK tersebut. Namun pada saat kejadian, S tidak terlacak berada di Kota Bogor. Hal itu juga didukung keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa.
"Jadi S kapasitasnya sebagai saksi," kata Hendri.
Saat ini, polisi tengah bekerja keras untuk menguak kasus tersebut. Tim khusus gabungan melibatkan Mabes Polri dan Polda Jabar pun dibentuk untuk mengejar pelakunya.
Selain itu, barang bukti berupa rekaman video CCTV berdurasi sekitar satu jam sudah dibawa ke Mabes Polri guna mengungkap identitas pembunuh siswi SMK itu.
"Kami mohon masyarakat bersabar, kami masih lakukan penyelidikan. Kami berkomitmen untuk mengungkap secepatnya," kata Hendri.
Advertisement