Supadma Rudana Dorong Tumbuh Kembang Desa Wisata

Desa wisata akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

oleh Dewi Divianta diperbarui 12 Jan 2019, 21:00 WIB
Anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana berkomitmen mendukung pariwisata Indonesia, khususnya Bali. Salah satunya adalah mendukung keinginan warga Desa Pakraman Gelogor, Desa Loh Tunduh, Kabupaten Gianyar yang ingin mengembangkan wilayahnya menjadi kawasan desa wisata.

Pada pertemuan dengan komunitas masyarakat yang digelar di Restoran Kalamansi, Batubulan, Gianyar itu, perwakilan masyarakat yang terdiri dari tokoh, prajuru dan kepala desa setempat memaparkan potensi yang mereka miliki untuk bisa dikembangkan menjadi desa wisata.

Supadma Rudana sendiri mendukung penuh dan siap memfasilitasi rencana pengembangan desa wisata di Loh Tunduh itu. Baginya, terus mendorong pengembangan kawasan wisata merupakan salah satu tugas yang diembannya sebagai wakil rakyat di Senayan yang salah satunya membidangi kepariwisataan.

“Masyarakat tadi menyampaikan potensi desa mereka yang terletak di antara sungai dan tebing. Sejauh ini sudah dihubungkan dengan jembatan, hanya saja belum representatif. Dari apa yang disampaikan tadi potensi yang desa mereka miliki di antaranya ada sungai, kawasan suci dengan jalur yang cukup strategis,” kata Supadma Rudana kepada Liputan6.com, Kamis (10/1/2019).

Ia sendiri berkomitmen mendorong makin banyak tumbuh kembangnya desa wisata sebagai salah satu potensi untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya amat konsen dalam hal ini, karena memang saya juga praktisi di bidang kepariwisataan. Program kita di tahun ini, tahun 2019, adalah mendorong kepariwisataan. Desa wisata dan kelompok sadar wisata itu terus tingkatkan petumbuhannya. Tentu yang pertama harus dilakukan adalah meningkatkan kapasitas SDM-nya (Sumber Daya Manusia),” papar dia.

 


Kisah Sukses Monkey Forest

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Salah satu contoh sukses desa wisata yang dijadikan rujukan adalah Desa Pakraman Padangtegal yang sukses dengan destinasi wisata Monkey Forest-nya.

Monkey Forest itu tidak dibangun langsung besar seketika seperti itu. Tetapi kini kita lihat, 10 persen turis yang datang ke Bali pasti mengunjungi Monkey Forest. Setiap bulan Monkey Forest mampu menyumbangkan Rp600 juta atau sekitar Rp7 miliar dalam setahun. Desa Pakraman Padangtegal dengan Monkey Forest-nya juga mampu menyiapkan sentral parkir yang bisa menampung seribu kendaraan. Luar biasa. Saya mendorong desa lain bisa seperti ini,” tegas Supadma Rudana.

Meski siap memfasilitasi, namun Supadma Rudana juga tetap mendorong agar Pemprov Bali proaktif terhadap hal ini. Ia percaya semakin terus tumbuhnya destinasi wisata baru, maka akan semakin menarik minat turis untuk terus mengunjungi Pulau Bali. Hanya saja, ia juga menyoroti agar persoalan lalu lintas mesti mendapat prioritas pemerintah, dimulai ketika dari bandara hingga ke tempat destinasi wisata yang dituju turis.

“Misalnya dari airport ke Ubud itu sudah macet di beberapa titik. Di satu sisi bagus berarti pariwisata sukses karena banyak yang berkunjung. Tapi di sisi lain kenyamanan turis terganggu. Saya mendorong semua pihak terkait duduk bersama mencari solusi agar apa yang kita janjikan di luar negeri sesuai dengan apa yang kita promosikan,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya