3 Faktor yang Memengaruhi Waktu Penggantian Oli Mobil

Kebiasaan para pemilik mobil untuk mengganti oli mobil yang hanya berdasarkan jarak tempuh tidak sepenuhnya benar, karena ternyata ada faktor-faktor lain yang dapat digunakan untuk mengetahui jadwal ganti oli mobil yang ideal.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 10:02 WIB
Ilustrasi Foto Ganti Oli Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pemilik mobil beranggapan waktu penggantian oli saat kilometernya sudah menyentuh angka 5.000 km atau mungkin 10.000 km.

Meski penggantian oli mobil tidak boleh dianggap sepele. Jika waktunya sudah tiba dan penggantiannya ditunda-tunda, kualitas oli semakin lama akan terus menurun. Mesin mobil pun akan terpengaruh sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada mesin.

Kebiasaan para pemilik mobil untuk mengganti oli mobil yang hanya berdasarkan jarak tempuh tidak sepenuhnya benar, karena ternyata ada faktor-faktor lain yang dapat digunakan untuk mengetahui jadwal ganti oli mobil yang ideal

Martin, Senior Marketing Manager TOP1 Oil Indonesia, mengatakan bahwa menghitung jarak tempuh bukan satu-satunya faktor yang dapat digunakan untuk menentukan pergantian oli mobil.

Menurut Martin setidaknya ada 3 faktor penting selain jarak tempuh untuk menentukan jadwal ganti oli mobil yang ideal:

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Running Engine Hour

Pada situasi macet, mesin mobil Anda akan terus bekerja. Lamanya nyala mesin ini juga menjadi faktor penting dalam menentukan waktu ideal mengganti oli mobil.

"Selain jarak tempuh, sebenarnya perhitungan running engine hours lebih tepat digunakan untuk menentukan waktu ideal ganti oli mobil" ujar Martin.

Menurut Martin, mesin mobil yang menempuh jarak yang dekat namun harus terjebak macet selama berjam-jam, memiliki tingkat stres mesin yang lebih buruk jika dibandingkan dengan mobil yang menempuh perjalanan jauh dalam situasi lancar.

2. Base oil yang Digunakan

Bahan dasar oli pada umumnya terbagi menjadi 3 jenis yaitu oli full sintetik, oli semi-sintetik, dan oli mineral. Martin menjelaskan bahwa setiap jenis base-oil tersebut memiliki masa pakai yang berbeda-beda.

Oli full sintetik sendiri merupakan pelumas hasil pemilahan terbaik dan terbersih dari oli mineral. Sehingga secara pengolahan dan kegunaannya, oli mobil berbahan dasar full sintetik jelas lebih baik jika dibandingkan dengan oli mesin mineral.

"Oli berbahan dasar full sintetik memiliki formula yang lebih baik dibanding oli semi-sintetik atau oli mineral yang banyak di pasaran saat ini, karena memiliki perlindungan dan jangka waktu pemakaian yang lebih lama," terangnya.

3. Beban Muatan Kendaraan

Terakhir, mobil yang sering digunakan untuk mengangkut beban berat, baik penumpang atau barang, akan membuat mesin bekerja lebih keras untuk dapat melaju.

Hal ini membuat oli mesin yang bertugas melumasi komponen mesin pun bisa mengalami stres yang lebih tinggi.

Dalam situasi ini, ada baiknya pemilik kendaraan untuk mempertimbangkan melakukan pergantian oli mesin lebih awal untuk menjaga performa mesin, imbuhnya.

Sumber: Otosia.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya