Vivo Buka-bukaan soal Smartphone 5G dan Layar Lipat

Global Product Manager Vivo, Charles Ding, mengungkap 5G sudah diterapkan pada smartphone-nya di Tiongkok. Lantas, Indonesia kapan?

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 15:00 WIB
Fitur Screen Touch ID di Vivo V11 Pro di Jakarta, Rabu (12/9/2018). Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - 5G, smartphone lipat, hingga Artificial Intelligence (AI), disebut-sebut akan menjadi teknologi yang mendominasi tren smartphone pada 2019.

Menanggapi tren ini, Global Product Manager Vivo, Charles Ding, mengungkap 5G sudah diterapkan pada smartphone Vivo di Tiongkok. Lantas, Indonesia kapan?

"Untuk Indonesia sendiri segera menyusul, kami masih melihat dari segi infrastruktur pendukungnya," kata Ding kepada Tekno Liputan6.com di Lembang, pada Kamis (10/1/2019).

Mengenai folding phone, Ding masih melihat kompatibilitasnya dengan pengguna.

Selain itu, ada beberapa komponen yang dinilainya masih cukup riskan jika diterapkan di smartphone layar lipat.

Ding pun berkata tidak akan terburu-buru dalam mengembangkannya."Fokus utama Vivo bukanlah pada persaingan, melainkan inovasi dan kepuasan costumer," ucap Ding.

Sementara, AI besutan vendor asal Tiongkok tersebut telah rampung dikembangkan. AI ini diberi nama Jovi.

Kemampuan AI Jovi dapat diandalkan dalam hal prediksi cuaca, konfigurasi file, dan dapat memberi saran sesuai dengan aktivitas pengguna. Ia bahkan dapat membantu dalam hal terjemahan dokumen secara cepat.


Teknologi Kamera Smartphone Masih Jadi Fokus Vivo Tahun Ini

Vivo NEX Dual Display Edition. Dok: pocketnow.com

Inovasi Vivo  mengembangkan kamera smartphone terus dilakukan. Kebutuhan masyarakat, khususnya anak muda, yang gemar mengabadikan momen menarik ternyata memang perlu mobilitas kamera yang tinggi.

Tidak hanya itu, kualitas gambar pun menjadi prioritas tersendiri bagi anak muda.

Vivo menjawab tantangan tersebut dengan pengembangan teknologi kamera dalam setiap smartphone yang dikeluarkannya.

"Kebutuhan akan kamera yang sangat cepat menjadi alasan Vivo berfokus dalam pengembangan kameranya," ungkap Global Product Manager Vivo, Charles Ding, dalam media gathering Vivo yang diadakan di Lembang, Rabu (9/1/2019).

Baru-baru ini, Vivo mengeluarkan inovasi pada kamera depan, yaitu elevating camera yang disematkan di Vivo Nex.

Fitur itu muncul karena dalam keluaran barunya, Vivo menerapkan layar ultra full screen dan kamera depan bisa menjadi halangan untuk mewujudkan itu. Maka, kamera pop up menjadi solusi dari Vivo. Ide tersebut pun awalnya banyak melalui rintangan.

"Dalam pengembangannya, Vivo harus mandiri dalam segala hal. Mulai dari IT, komponen, design, dan research. Kemudian, meyakinkan vendor akan teknologi ini pun cukup sulit," kata Ding.

Ding pun mengatakan tidak perlu takut kamera akan rusak dengan teknologi ini. Elevating camera yang ditawarkan sangat sensitif. Bahkan ketika disentuh langsung masuk ke dalam, sehingga meminimalisasi kerusakan.

Ke depannya, Vivo akan mengembangkan AI (Artificial Intelligence, kecerdasan buatan) yang terintegrasi dengan kamera.

Nanti, AI tersebut mampu menyesuaikan warna gambar dengan kondisi, misalnya makanan atau pemandangan.

"Kamera bukan sekadar ambil foto saja, tapi sudah seperti mata manusia," pungkas Ding.


Vivo Nex, Smartphone Bezeless Tanpa Notch dan Kamera Selfie Pop Up

Vivo NEX Dual Display Edition. Dok: Gadgets.ndtv.com

Tahun lalu, Vivo baru saja mengumumkan perangkat flagship terbarunya yang diberi nama Vivo Nex. Perusahaan Tiongkok tersebut mengklaim, Vivo Nex merupakan smartphone yang sama sekali tidak memiliki bezel.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Jumat (15/6/2018), Nex merupakan kelanjutan dari Apex, smartphone konsep yang pertama kali dipamerkan di gelaran Mobile World Congress, Februari 2018.

Seperti Apex, Nex tidak hadir dengan notch di layarnya. Ketiadaan notch ini membuat Vivo menyiapkan sebuah ruang khusus untuk kamera depan yang tersembunyi. Ya, kamera depan Vivo Nex ditempatkan di sisi atas ponsel dengan desain pop-up.

Dengan minimnya tepian smartphone, Vivo mengklaim, aspek rasio screen to body Vivo Nex mencapai 91,24 persen. Meskipun nyaris tanpa bezel, Vivo Nex memiliki sedikit dagu di bagian bawah layar.

Vivo Nex dengan layar nyaris tanpa bezel dan kamera pop-up yang tersembunyi. (Foto: The Verge)

Hal lain yang juga menarik pada Vivo Nex adalah teknologi screen soundcasting yang menggantikan speaker earpiece yang biasanya ada pada layar smartphone.

Seperti pada Vivo Apex, pada Nex juga terdapat sensor sidik jari di layar. Meski begitu, luasnya tidak seperti pemindai sidik jari di layar Apex.


Spesifikasi

Vivo Nex dengan layar nyaris tanpa bezel dan kamera pop-up yang tersembunyi. (Foto: The Verge)

Mengenai spesifikasi, kinerja flagship smartphone Vivo ini ditopang dengan prosesor Snapdragon 845, RAM 8GB, baterai 4.000mAh, dan ruang penyimpanan seluas 256GB. Smartphone ini bakal punya layar OLED seluas 6,59 inci dengan resolusi 1.080 piksel.

Kabarnya, Vivo Nex akan tersedia dalam versi lebih terjangkau yang didukung dengan prosesor Snapdragon 710, RAM 6GB, dan ruang penyimpanan 128GB.

Menyoal kamera, Vivo Nex didukung kamera 12MP dengan aperture f1.8 serta kamera kedua 5MP dengan aperture 2.4.

Lain lagi dengan kamera selfie tersembunyinya yang punya resolusi 8MP dengan aperture f2.0. Vivo juga masih membekali perangkat ini dengan jack audio 3,5mm. Perangkat ini juga akan memiliki ketebalan 7,98mm dan bobot 199 gram.

Vivo Nex bisa dibilang sebagai perangkat smartphone dengan desain paling tipis saat ini. Sayangnya kemungkinan perangkat ini hanya akan tersedia di Tiongkok seharga US$ 780 atau setara Rp 10,9 jutaan untuk model dengan spesifikasi lebih tinggi.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya