Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian tengah mengkaji rencana pemanfaatan karet untuk pembangunan jalan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat harga jual karet alam yang tengah mengalami penurunan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang mengatakan, pemerintah sedang mengkaji spesifikasi karet yang memenuhi kualitas sebagai pencampuran aspal. Ke depan, produksi karet diharapkan dapat mencapai kualitas optimal.
"Ini yang sedang menindaklanjuti itu tapikan harus ada spesifikasi teknis untuk bisa memenuhi permintaan supaya dijadikan bahan dasar pengolahan karet untuk aspal itu ya. Jadi kita juga mendorong apa treatment yang kita berika kepada petani untuk bisa," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Bambang mengatakan, peningkatan kualitas karet ini akan membuat harga karet naik. Dia menargetkan, karet produksi dalam negeri mampu mencapai harga Rp 9.000 per Kilogram (Kg), naik signifikan dibanding harga saat ini sebesar Rp 6.000 per Kg.
"Kita harapkan harga Rp 9.000-Rp 10.000 an lah tapi dengan harga Rp 9.000 sudah bagus lah.
Artinya kita dorong petani untuk menghasilkan spesfikasi yang dibutuhkan itu supaya harganya bisa masuk. Jadi petani bisa mendapatkan pendapatan yang wajar. Sekarang yang mutunya rendah kan sekitar Rp 6.000 per Kg," jelasnya.
Bambang menambahkan, kriteria karet berkualitas baik yang akan didorong ke depan harus memiliki tingkat kadar kekeringan maksimum dan kebersihan terjaga. "Masing-masing pasar, masing-masing industri untuk kepentingan apa juga mutunya berbeda. Tapi tergantung kadar kering nya kebersihannya dan seterusnya," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Bakal Olah Karet Jadi Aspal
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar rapat kerja dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai pemanfaatan karet untuk pembangunan jalan. Mengingat saat ini, harga jual karet alam tengah menurun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menyebutkan, hasil rapat tersebut menghasilkan keputusan pemerintah siap menyerap 2.000 ton karet untuk dijadikan bahan campuran pembuatan aspal.
BACA JUGA
Dia menjelaskan, penggunaan aspal karet tersebut akan dilakukan di beberapa daerah yang merupakan penghasil karet terbesar antara lain Sumatera Selatan, Jambi, Medan dan Kalimantan. Dengan harapan dapat mendongkrak harga karet yang kian terpuruk.
"Kita akan angkat (harga karet), jadi akan naik terutama di beberapa sentra karet di Indonesia Sumatera Selatan, Jambi, Medan dan Kalimantan. Karena sekarang harga karet agak turun. Nah, kita harapkan ada terbentuk satu harga untuk masyakarat," kata Dirjen Budi saat ditemui usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Advertisement