Masyarakat Tiga Daerah di Riau Gagal Nikmati Air Bersih

Harapan puluhan tahun masyarakat di Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Bengkalis, untuk menikmati air bersih terpaksa ditunda hingga beberapa tahun lagi

oleh M Syukur diperbarui 12 Jan 2019, 19:00 WIB
Bangunan SPAM untuk mengalirkan air bersih ke rumah warga roboh setelah dibangun. (Liputan6.con/Istimewa/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Harapan puluhan tahun masyarakat di Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Bengkalis, untuk menikmati air bersih terpaksa ditunda hingga beberapa tahun lagi. Pasalnya, bangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) untuk menyukseskan proyek air bersih di tiga wilayah di Riau itu roboh meski baru saja selesai dibangun.

Bangunan yang terletak di tanah seluas tiga hektar nyaris rata dengan tanah. Menelan biaya hampir Rp 26 miliar, kini proyek nasional di bawah Kementerian Pekerjaan Umum itu kini diusut oleh Kejaksaan Tinggi Riau.

"Sejumlah pihak sudah dipanggil untuk dimintai keterangannya," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Riau Muspidauan dikonfirmasi wartawan, Jum'at (11/1/2019).

Muspidauan menyebutkan, bangunan SPAM itu roboh pada 4 Januari 2019. Di antara pihak yang dipanggil adalah Monang Hasibuan selaku Direktur PT Monhas Andresrabat, lalu pihak Balai Sungai Sumatera Kementerian PU dan Cahyo Santoso Samosir selaku pejabat pembuat komitmen dalam proyek air bersih itu.

"Ahli dari Litbang Kemen PU juga mengkaji secara teknis kenapa bangunan itu roboh, tim ahli lain juga meneliti, saat ini masih menunggu hasilnya," sebut mantan Kasi Datun Kejaksaan Negeri Pekanbaru ini.

Muspidauan menyebutkan, proyek ini dianggarkan pada tahun 2017 melalui APBN. Pengerjaannya berlangsung hingga akhir tahun 2018, lalu bangunan intake SPAM itu roboh sebelum air bersih mengalir ke masyarakat.

"Yang diambil itu air dari Sungai Rokan, lalu disalurkan melalui pipa-pipa ke rumah warga di tiga wilayah itu," ucap Muspidauan.


Telan Biaya Puluhan Miliar

Bangunan SPAM di Rokan Hilir untuk air bersih yang baru dibangun roboh. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Sebagai informasi, tiga daerah itu melalui APBD masing-masing juga menganggarkan dana hingga puluhan miliar. Daerah menyiapkan infrastruktur ke rumah-rumah dengan membangun pipa bawah tanah.

Sementara itu, dari penelusuran di LPSE.pu.go.id, pemenang lelang pembangunan konstruksi proyek air bersih ini adalah PT Monhas Andresrabat dengan harga penawaran Rp 26.600.000.000 dari pagu Rp 33.685.452.000.

Sedangkan untuk supervisi dimenangkan oleh PT Riau Multi Cipta Dimensi dengan harga penawaran Rp 1.035.100.000 dari pagu sebesar Rp 1.050.000.000. Dua perusahan ini masing-masing beralamat di Pekanbaru.

Untuk perusahaan-perusahaan tersebut, Muspidauan menyebut sudah diagendakan untuk dipanggil.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau Dadang menyebut robohnya SPAM ini membuat pendistribusian air bersih ke warga tertunda.

"Seharusnya awal Februari warga Rokan Hilir sudah mendapatkan air bersih karena jaringan pendistribusian utamanya sudah selesai dibangun oleh Pemprov Riau," kata Dadang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya