Menko Luhut Bantah soal Banyaknya Tenaga Kerja Asing di Morowali

Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, menuturkan pemerintah akan meningkatkan pendidikan vokasi untuk mengurangi tenaga kerja asing (TKA).

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 16:45 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan terntang kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Pemanfaatan listrik diharapkan bisa digunakan untuk moda transportasi kendaraan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Morowali - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, kembali angkat bicara soal kritik kepada pemerintah mengenai tenaga kerja asing (TKA).

Dia membantah kritik yang mengatakan saat ini TKA tengah membanjiri Indonesia, salah satunya di sektor manufaktur. Sebab jika dibandingkan, jumlah TKA dinilai sangat kecil dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia.

"Sekarang ada 30.000 lebih pegawai di sini (kawasan Industri Morowali) yang di-payroll. Ada 3.000 orang Tiongkok, di bawah 10 persen," kata dia, saat ditemui, di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (11/1/2019).

"Jadi, jangan bikin cerita di luar 55 persen pegawai Tiongkok. Kamu lihat, pegawai Tiongkoknya mana? Expert-expertnya masih banyak, tapi pegawai di bawah, hampir semua dari kita," ucapnya.

Dia mengatakan, pemerintah melalui program vokasi, seperti pendirian politeknik, akan terus berupaya mencetak tenaga kerja kompeten untuk menggantikan peran TKA.

"Itu bertahap akan kita kurangi, karena tadi sudah komit bikin politeknik dari 200 menjadi 600 lulusannya," ujar Luhut.

Dengan demikian, ke depan jumlah tenaga kerja asing (TKA) akan terus berkurang, seiring dengan siapnya tenaga-tenaga ahli dari Indonesia.

"Jadi kalau ada orang Indonesia yang skill-nya cukup akan dipakai. Jadi harus dilihat. Jangan kita ingin untung orang lain tidak untung, jadi harus sama-sama untung," katanya.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik lithium battery yang baru saja dilakukan juga menjanjikan peluang kerja yang banyak.

"Ini akan jadi salah satu yang terbesar di dunia. Pegawai hari ini sudah 30.000-an lebih, nanti akan 100.000-an orang," tutur dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 


Menaker: Tenaga Kerja Asing di Bawah 100 Ribu

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengingatkan praktisi manajemen sumberdaya manusia (MSDM) agar memberi perhatian khusus terhadap masalah transformasi industri, transformasi pekerjaan dan transformasi skill.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Muhammad Hanif Dhakiri, menegaskan jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Indonesia saat ini berada di kisaran 100.000-an.

Dia menuturkan, angka ini masih terbilang kecil, sehingga dirinya meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir.

"Aku lupa tapi enggak terlalu besar. Aku lupa jumlahnya, tapi TKA kita di bawah 100 ribu," kata Hanif, saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.

Hanif menyampaikan, jumlah TKA yang masuk ke Indonesia juga terhitung hanya sekitar nol koma sekian persen saja. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, jumlah TKA di Indonesia masih sangat kecil dan aman.

"Sangat kecil sekali kalau dibandingkan negara lain, jadi enggak ada yang perlu dikhawatirkan. Asumsi Anda kan kelihatannya kayak gede. Enggak istilahnya, kalau grafiknya itu ya biasanya aja kok," kata Hanif.

Hanif menambahkan, TKA yang bekerja di Indonesia pun mulai dari berbagai macam sektor. Misalnya saja ada yang di sektor pertanian, industri manufaktur, dan jasa. Namun demikian, Hanif tidak menjelaskan secara detil berapa presentasi jumlah TKA di masing-masing bidang tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya