Liputan6.com, Mutsu - Kemunculan sekelompok monyet memanjat kabel telepon di antara rumah-rumah membuat sebuah keluarga di Jepang kebingungan.
Pemandangan itu terlihat di Provinsi Mutsu yang tengah tertutup salju, seorang pemilik rumah tertegun ketika setidaknya enam kera Jepang memanjat tiang telepon pada 6 Januari 2019 waktu setempat.
Advertisement
Sambil berpegang teguh pada kabel, dengan cepat kawanan monyet itu melangkah bak para profesional yang ahli dalam berjalan melintasi tali.
Dua hari kemudian, dua monyet kembali dan menyelesaikan trik yang sama, melintasi kabel telepon pada 8 Januari sebagai upaya untuk menjaga kaki mereka tetap kering dan hangat.
"Aku sedang di tempat ibu ketika segerombolan monyet muncul di dekat rumah orangtua," demikian tulisan yang menyertai tayangan video asli aksi para monyet tersebut.
Video asli aksi para monyet itu telah dilihat 1,06 juta kali. Sementara unggahan lainnya disaksikan lebih dari seperempat juta kali.
Pria yang mengunggah video itu mengatakan ponsel cerdasnya kerap 'berdengung' karena postingannya ribuan kali ditwit ulang.
Ibunya mengatakan kepada NHK News bahwa kadang-kadang monyet memang terlihat di daerah itu, tetapi itu adalah pertama kalinya muncul dalam jumlah banyak sekaligus.
Mutsu adalah kota yang terletak di Prefektur Aomori, Jepang. Pada saat berita itu tersebar, suhunya mencapai dua derajat di bawah nol, sehingga para monyet kemungkinan bisa naik lagi ke kabel yang berada di ketinggaian.
Saksikan juga video berikut ini:
Monyet Salju Gemar Berendam di Air Panas
Sejatinya, selama beberapa dekade musim dingin, Kera Jepang atau "monyet salju" kerap muncul di sejumlah mata air panas buatan manusia. Primata tersebut beramai-ramai mandi dan berendam dalam waktu yang cukup lama, dua hingga tiga jam.
Atas dasar itulah, para peneliti giat melakukan riset dan sekarang, mereka telah menemukan alasan ilmiah di balik tingkah laku monyet salju.
Hasilnya: monyet-monyet itu kedinginan. Namun, di samping menghangatkan diri, ilmuwan juga menemukan bukti lain. Memanjakan diri di pemandian air panas ternyata efektif menurunkan tingkat stres biologis monyet.
"Selayaknya manusia, monyet-monyet itu tahu bahwa dengan berendam di air panas, tingkat kejenuhan mereka berkurang," jelas penulis utama studi tersebut, Rafaela Takeshita, dari Kyoto University di Jepang.
"Kebiasaan unik ini menggambarkan fleksibilitas perilaku dapat membantu mengatasi stres pada iklim yang dingin," imbuhnya, seperti dikutip dari Live Science, Senin 9 April 2018.
Kera Jepang (Macaca fuscata) adalah hewan hewan siang (diurnal) yang hidup di hutan subtropis, hutan subelfin, hutan musim, dan hutan selalu hijau (evergreen) yang berada di bawah ketinggian 1.500 meter.
Selain manusia, Kera Jepang adalah primata satu-satunya yang hidup di belahan Bumi paling utara. Mereka beradaptasi untuk hidup di udara dingin, karena itulah bulu mereka tumbuh lebih tebal dan lebih panjang.
Perilaku unik Kera Jepang -- yang mandi di pemandian air panas -- pertama kali diketahui pada 1963.
Kala itu, seekor betina yang hidup di Jigokudani Monkey Park, Nagano, Jepang, terlihat sedang berendam di sebuah pemandian air panas luar ruangan milik sebuah hotel di dekat taman tersebut. Monyet-monyet lain segera menirunya, kata para peneliti.
Mengetahui fenomena ini, manajemen taman membangun sumber air panas baru khusus untuk monyet. Pada tahun 2003, sekitar sepertiga dari Kera Jepang yang tinggal di sana secara teratur mandi di mata air panas tersebut, terlebih saat memasuki musim dingin.
Advertisement