Banjir Bandang Rendam 5 Kampung di Garut Sampai Rumah Warga Bergeser

Satu rumah warga yang berada di Kampung Babakan, bergeser sekitar lima meter.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Jan 2019, 17:01 WIB
Nampak warga dan aparat TNI tengah membersihkan lumpur akibat sapuan banjir bandang (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Hujan deras yang terjadi sejak siang kemaren, menyebabkan sungai Cibeureum yang melintasi Desa Barusuda, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat meluap. Sebanyak lima kampung di desa itu tersapu banjir bandang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dadi Djakaria mengatakan, musibah banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00 petang tadi, saat hujan turun melanda kawasan itu.

"Ada lima desa yang terdampak, yakni Kampung Babakan Palah, Ciroyom, Barusuda, Pasir Tengah, dan Cikahuripan," ujarnya, Jumat (11/1/2019) petang.

Akibat musibah itu, sebanyak sembilan rumah ikut terendam banjir, bahkan satu rumah warga yang berada di Kampung Babakan, bergeser sekitar lima meter.

"Komplek yayasan Nurul Palah di Kampung Cikahuripan juga terendam air," ujarnya. 

Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Ratusan warga yang dibantu aparat gabungan polsek dan babinsa setempat sibuk membersihkan lokasi bencana. Total kerugian masih dalam pendataan BPBD Garut.

Camat Cigedug Mia Herlina mengatakan, musibah banjir ini baru pertama kali terjadi di kecamatan Cikajang yang berada di dataran tinggi tersebut, beruntung sejak musibah berlangsung bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut sudah sampai di lokasi kejadian.

"Kami juga menyiapkan suplai makanan bagi warga korban banjir yang membutuhkan," ujarnya.


Etalase Bencana di Jabar

Luapan air dari sungai Cibeureum nampak menggenangi pemukiman warga di desa Barasuda, Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dadi menambahkan, meskipun memiliki keindahan alam yang menawan, namun Garut menyimpan potensi bencana alam cukup tinggi.

Berdasarkan hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Garut menempati posisi empat besar, sebagai daerah rawan bencana di wilayah Provinsi Jawa Barat.

"Garut ini bukan hanya tinggi potensi kerawanan bencananya, tapi jenis bencana alam yang ada pun sangat beragam., sehingga lebih tepat disebut ‘etalase’ nya bencana," ujarnya.

Menurut Dadi, potensi ancaman bencana alam di Garut tidak hanya berkutat seputar banjir dan longsor, namun pergerakan tanah, angin puting beliung, gempa, tsunami, hingga letusan gunung api, semuanya ada di alam Garut.

Lembaganya mencatat, dari 43 kecamatan, sebanyak 16 di antaranya merupakan daerah dengan tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, seperti bencana banjir, longsor, pergerakan tanah, serta angin puting beliung.

"Belum juga bebukitan sehingga semakin menambah tingginya tingkat kerawanan," kata dia.

Secara umum seluruh kecamatan di Garut memiliki kerawanan bencana, seperti wilayah Garut tengah atau perkotaan, serta Garut bagian Utara, memiliki potensi ancaman bencana banjir dan longsor. Sebut saja Kecamatan Limbangan, Malangbong, serta Kadungora yang berada di bagian utara memiliki kontur tanah yang labil, sehingga mudah longsor.

Untuk itu memasuki musim hujan, lembaganya terus waspada dan siaga 24 jam untuk melakukan upaya penanggulangan bencana.

"Termasuk koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan pun terus dilakukan untuk mempermudah pencegahan serta penanganan ketika bencana terjadi," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya