Cari Solusi 736 Ribu K2, Mendikbud Minta Sekolah Setop Angkat Guru Honorer

159 ribu guru honorer K2 akan jalani tes Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) pada Februari 2019.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Jan 2019, 08:12 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat media visit di SCTV Tower, Jakarta, Senin (14/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta agar sekolah tak lagi menerima guru honorer. Hal ini agar pemerintah dapat fokus menyelesaikan sertifikasi guru honorer.

"Kita juga mengimbau sekolah jangan merekrut guru honorer lagi. Tolong beri saya kesempatan untuk menyelesaikan honorer yang sekarang ini," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Muhadjir mengatakan pihaknya akan segera membangun sistem rekrutmen guru yang sistemik dan mengikuti standar kualifikasi yang benar. Dengan demikian, diharapkan dapat menyelesaikan masalah pengangkatan guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

"Kalau sekolah terus-terusan mengangkat honorer, kapan kita selesai?" ucapnya.

Kemendikbud, kata dia, tengah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk melakukan tes Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK).

"Ini sudah proses, mudah-mudahan awal Februari sudah ada tes CPPPK," kata Muhadjir.


736 Ribu Guru Honorer

Menurut dia, tes tersebut ditujukan untuk guru honorer K2 dengan kuota sekitar 159 ribu. Muhadjir menjelaskan, bahwa tes tersebut akan dilakukan secara tertutup dengan pemanggilan berdasarkan nama dan alamat.

"Kami akan berusaha supaya 736 ribu guru honorer itu semua ada solusinya. Mohon kesabarannya, akan dilakukan secara bertahap," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya