Bagian Tubuh 4 Tokoh Terkenal Ini Ada di Museum, Termasuk Otak Albert Einstein

Albert Einstein, ilmuan paling terkenal sepanjang masa meninggal pada tahun 1955. Beberapa jam setelah kematiannya, otaknya dikeluarkan dari tubuhnya untuk dipelajari.

Einstein adalah seorang jenius yang terkenal, dan para ilmuwan ingin mengetahui perbedaan antara otaknya yang cemerlang dan otak orang-orang biasa.

Otak Einstein sempat menghilang pada setelah dilakukan penelitian. Kemudian ditemukan kembali pada tahun 1978.

Pada tahun 2010, otak Albert Einstein disumbangkan ke Museum Nasional Kesehatan dan Kedokteran di Amerika Serikat.

Selain otak, mata Einstein juga dikeluarkan dari tubuhnya dan masih disimpan di kotak penyimpanan di kota New York.

Revolusioner terkenal bernama Che Guevara terbunuh pada tahun 1967 oleh tentara Bolivia. Setelah pembunuhannya, seorang agen CIA berhasil menyelinap dan mendatangi jasad Guevara dan memotong rambutnya.

Sepotong rambut panjang tiga inci dilelang bersama dengan foto jenazah Guevara dan salinan sidik jarinya.

Bagian tubuh itu kemudian dibeli oleh Bill Butler, penjual buku langka dari Texas, dan kolektor memorabilia 1960-an.

Tuan Butler adalah penggemar berat Che Guevara dan memajang barang-barang yang dibeli di toko bukunya di Houston. Kini kabarnya telah dipindahkan ke museum.

Galileo Galilei adalah seorang revolusioner sains pada Abad ke-17. Selama masa hidup, ia membuat beberapa penemuan penting.

Galileo dikutuk oleh Gereja Katolik sebagai bidah karena pandangannya tentang dunia. Setelah kematiannya pada tahun 1642, ilmuwan itu dimakamkan di sebuah ruangan kecil di Basilica di Santa Croce, Florence, Italia.

Sekitar 95 tahun kemudian, pada 1737, tubuhnya dipindahkan ke ruang utama di basilika, tempat sebuah monumen didirikan untuk menghormatinya.

Selama proses pemindahan, gigi dan tiga jarinya diambil oleh oknum tak dikenal. Hingga akhirnya jari Galileo disimpan di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan Florence.

Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln, ditembak oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865 saat menghadiri sebuah drama di Ford's Theater. Para dokter melakukan usaha terbaiknya untuk menyelamatkan hidup Lincoln.

Usaha pengeluaran peluru yang bersarang di kepala Lincoln justru menyebabkan gumpalan darah dan salah satu satu bagian tengkoraknya terpaksa dilepaskan.

Fragmen tersebut tak dikuburkan bersama dengan Abraham Lincoln, tapi dipelihara dan dapat dilihat dalam sebuah kota pameran di National Museum of Health and Medicine bersama dengan peluru yang menewaskannya.