Liputan6.com, Jakarta - Mesin pencari milik Microsoft, Bing, tampaknya dilanda masalah pornografi anak.
Hal ini pertama kalinya dipublikasikan Tech Crunch, yang menyebut beberapa pertanyaan pencarian di Bing justru berakhir dengan hasil mengarah ke pornografi anak.
Berdasarkan sebuah laporan dari konsultan keamanan online AntiToxin, hasil pencarian Bing menyertakan gambar terkait pornografi anak.
Baca Juga
Advertisement
Dalam hal ini, termasuk foto telanjang anak perempuan dan laki-laki, bagian tubuh mereka, serta foto mereka dengan orang lain (termasuk anak lain atau orang dewasa).
Laman Business Insider yang Tekno Liputan6.com kutip, Minggu (13/1/2019), menyebutkan bahwa term pencarian yang berhubungan dengan pornografi anak merupakan hal ilegal. Oleh karenanya, tak dipublikasikan, pencarian kata apa saja yang mengarah ke pornografi anak.
Microsoft menyebut, pihaknya tengah memperbaiki masalah ini setelah adanya laporan di Tech Crunch. Microsoft juga menghapus konten-konten ilegal terkait pornografi anak yang ditemukan dalam laporan AntiToxin.
Sayangnya, saat AntiToxin kembali melakukan penyaringan, sejumlah pertanyaan di Bing masih diarahkan ke gambar-gambar ilegal. Bahkan, setelah Tech Crunch menuliskan hal tersebut.
"Jelas sekali hasil pencarian ini tak dapat diterima oleh standar kami," kata eksekutif Microsoft Jordi Ribas.
Menghapus Konten Pornografi Anak
Microsoft, kata Ribas, segera melakukan tindakan untuk menghapusnya.
"Kami bertindak cepat untuk menghapusnya, tetapi kami juga ingin mencegah agar pelanggaran serupa tak terjadi di masa depan. Kami fokus untuk belajar dari ini, sehingga kami melakukan perbaikan lain yang diperlukan," ujar Ribas.
Disebutkan, dalam laporan AntiToxin, Bing tak hanya mengubah hasil pencarian gambar ke pornografi anak, tetapi juga menyarankan term pencarian lain agar menghasilkan lebih banyak foto-foto ilegal.
Misalnya saja, hasil pencarian untuk kata "Omegle kids" yang seharusnya mengarah ke platform video chat untuk berkomunikasi dengan orang asing, justru memberikan saran ke term pencarian lain yang berakhir ke gambar pornografi anak.
Ini bukan pertama kalinya Bing mendapat kecaman keras atas gambar yang muncul jika pengguna mematikan fitur SafeSearch mereka.
Pasalnya, dalam laporan HowToGeek per Oktober lalu, Bing menampilkan hasil bersifat rasisme dan konten ilegal, meski Microsoft telah mengatasinya.
Advertisement
Terjadi juga di Facebook dan WhatsApp
Tak hanya Bing, sebenarnya perusahaan teknologi lainnya juga berjuang keras agar platform mereka bisa bersih dari pornografi anak dan konten ilegal lainnya.
Salah satu contohnya adalah Twitter dengan platform livestreaming Periscope-nya. Facebook pun demikian, terbaru adalah layanan pesan instan WhatsApp yang ternyata dibanjiri dengan grup berisi pornografi anak.
Untuk memonitor konten-konten ilegal di platform mereka, perusahaan teknologi menggunakan jasa moderator.
Facebook dalam hal ini mempekerjakan ribuan moderator konten. Sementara WhatsApp mempekerjakan 300 orang moderator.
Sayangnya, Microsoft tak menyebut, berapa banyak mereka mempekerjakan orang untuk moderasi konten di Bing.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: