Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku, sudah mempersiapkan diri dan latihan, untuk menghadapi debat capres cawapres perdana 17 Januari 2019.
Hal ini disampaikan, saat menghadiri istigasah bersama ulama, kiai, dan santri di Depok. "Debat kita siap saja, pasti latihan lah," ucap Ma'ruf, Sabtu (12/1/2019).
Advertisement
Pada kesempatan itu juga, dia berharap bisa meraih kemenangan di Depok. Tak tanggung-tanggung, targetnya mencapai 70 persen suara.
"Tapi yang penting menang, bisa melebihi target nasional. Itu yang kita harap," kata Ma'ruf.
Selain menghadiri Istigasah, dia juga menyempatkan diri berziarah ke makam ulama penyebar agama Islam Syeikh Maulana Yusuf di Perumahan Pesona Khayangan, Kecamatan Sukmajaya, Depok. Menurut Ma'ruf, Syeikh Maulana Yusuf merupakan ulama yang memiliki sejarah dan pengaruh bagi negara.
Latihan Bersama
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima mengatakan, akan ada satu sesi di mana pasangan calon nomor urut 01 akan melakukan simulasi debat. Kapan waktunya, masih rahasia.
"Hanya sekali saja bareng nanti. Waktunya memang dirahasiakan, tidak dibuka. Tapi hanya sekali untuk coaching," ucap Aria di Jakarta.
Dia menegaskan, pihaknya terus mempersiapkan debat Pilpres 2019. Khususnya diintegrasikan dengan Nawacita jilid II atau untuk 2019-2024.
"Itu secara khusus disampaikan, diberikan coaching untuk disampaikan. Karena apa? Sekarang Nawacita 2019-2024 merupakan akibat, atau rangkaian dari nawacita 2014-2019," ungkap Aria.
Menurut dia, tak akan sulit menyinkronisasikan Ma'ruf Amin dengan Jokowi. Hal tersebut melihat latar belakangnya.
"Jadi intinya tidak terlalu sulit menyinkronkan Pak Kiai Ma'ruf sama Pak Jokowi. Karena Pak Kiai Ma'ruf juga seorang intelektual, seorang dosen, seorang yang banyak berkecimpung di dunia pendidikan, data-data, analisis. Semua itu membuat Pak Kiai Ma'ruf enggak kesulitan dan fondasinya sudah sama," kata Aria.
Reporter: Nur Fauziah
Sumber: Merdeka
Advertisement