Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menyayangkan angka pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia yang baru 51 persen. Padahal ASI tak hanya memberi aspek positif pada fisik tapi juga mental anak.
"Masa krusial anak itu 1.000 hari kehidupan. Harus terus mendapat ASI hingga berusia 2 tahun. Sebuah penelitian menyebutkan, anak yang menerima ASI mentalnya jauh lebih kuat dibanding yang tidak kena ASI," tutur Nila.
Advertisement
Selain ASI, Nila menambahkan faktor pola asuh orangtua juga sangat berperan dalam membentuk mental anak. Stimulasi dari rasa kasih sayang dapat membuat anak memiliki jiwa yang sehat dan tak rentan terhadap masalah psikologis.
Sebaliknya, anak yang terpapar oleh tindak kekerasan dapat berisiko tinggi memiliki masalah psikologis. Hal ini dapat memicu ketidakstabilan emosi yang berdampak pada kejiwaan di masa depan.
"Sampai saat ini masalah kesehatan jiwa di Indonesia memang belum banyak yang mencapai level akut seperti skizofrenia. Sebagian besar berupa depresi, stres dan frustasi namun hal inilah yang harus di atasi," ujarnya.
Bahaya pernikahan dini
Nila menegaskan, pernikahan usia dini juga menjadi salah satu penyebab masalah kejiwaan. Mental yang belum kuat biasanya berakhir dengan perceraian yang memicu stres.
"Kita menginginkan anak-anak kita menjadi generasi cerdas. Selain penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), komunikasi ibu dan anak harus berjalan dengan baik," ungkap Nila.
Penulis: Annisa Mutiara Asharini/Dream.co.id
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement