Liputan6.com, London - Pemerintah Ekuador pada Jumat (11/1) membantah laporan media bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange terpaksa tidur di lantai di kedutaannya di London dengan pemanas ruangannya tidak berfungsi.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (13/1/2019) Juru bicara kepresidenan Ekuador mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa klaim itu "sama sekali bohong" dan menambahkan bahwa sistem pemanas ruangan di kedutaan itu berfungsi.
Baca Juga
Advertisement
"Tidak ada perabotan yang dikeluarkan dari kamarnya, yang bisa dimasuki dengan menggunakan kunci elektronik yang hanya dimiliki Assange," kata jurubicara itu lagi.
Sang pendiri WikiLeaks yang berusia 47 tahun telah tinggal di kedutaan itu sejak tahun 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia dimana ia dituduh melakukan serangan seksual atas seorang perempuan. Tuduhan itu kini telah kedaluarsa.
Tapi Assange tidak mau keluar dari kedutaan itu dimana ia telah diberi suaka, untuk menghindari ekstradisi ke Amerika Serikat dimana ia kemungkinan menghadapi tuduhan resmi karena membocorkan rahasia departemen Luar Negeri Amerika dan Pentagon tentang perang di Irak tahun 2010.
Bulan lalu, Ekuador mengatakan sudah tiba masanya Assange meninggalkan kedutaan itu, karena Inggris telah menjamin bahwa ia tidak akan diekstradisi ke negara dimana ia bisa menghadapi hukuman mati.
Tapi inilah masalahnya, karena Amerika masih punya hukuman mati untuk kejahatan tertentu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Presiden Ekuador: Julian Assange Bebas Tinggalkan Kedutaan di London
Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan, pendiri WikiLeaks, Julian Assange "bebas dengan aman" untuk meninggalkan kedutaan Ekuador di London, di mana ia telah menetap selama enam tahun untuk menghindari penangkapan oleh polisi Inggris dan kemungkinan diekstradisi.
Berbicara dalam wawancara media hari Kamis (6/12), Moreno mengatakan, dia telah menerima jaminan tertulis dari Inggris bahwa Assange dapat meninggalkan gedung kedutaan dengan aman. Moreno tidak mengatakan, apakah Assange akan dipaksa keluar dari kedutaan itu.
Assange minta suaka di kedutaan Ekuador pada tahun 2012 ketika menghadapi tuduhan kejahatan seksual di Swedia. Assange mengatakan, dia tadinya khawatir dakwaan itu mungkin digunakan untuk mengekstradisinya ke Amerika, di mana dia dituduh membocorkan rahasia intelijen AS melalui situs WikiLeaks.
Penyelidikan di Swedia kemudian dibatalkan, dan Ekuador mengatakan tidak ada permintaan ekstradisi yang diajukan terhadap Assange.
Moreno mengatakan, Inggris telah memberi jaminan kepada dia bahwa Inggris tidak akan mengekstradisi seseorang ke negara di mana jiwanya akan terancam.
Advertisement