Liputan6.com, Morowali - Bupati Morowali, Taslim mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat dalam upaya menangkal isu yang menyatakan pekerja di kawasan industri Morowali didominasi oleh tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), total tenaga kerja di kawasan tersebut sebanyak 30.085 orang. Dari jumlah tersebut hanya 3.000 tenaga kerja asingyang berasal dari China.
"Jadi kemarin kami sudah sosialisasi kepada masyarakat bahwa yang kita lihat 3.000 itu. Kemudian juga, isu yang selama ini kami berusaha meng-counter secepatnya," kata dia, saat ditemui, di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, seperti ditulis Sabtu (12/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Kami koordinasi dengan teman-teman media kemarin untuk bagaimana kita bisa di mediasi," lanjut dia.
Koordinasi dengan pihak perusahaan pun terus dilakukan agar pihaknya dapat memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat sehingga dapat mengatasi timbulnya isu-isu miring di masyarakat.
Dia sangat berharap agar perusahaan dapat memberikan kesempatan yang makin luas terhadap masyarakatnya untuk dapat diterima bekerja di kawasan industri Morowali.
"Saya minta kepada PT (perusahaan) agar dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat kabupaten Morowali untuk dijadikan tenaga kerja yang tentunya mengacu pada persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka ikut serta berperan mengurangi angka pengangguran," imbuhnya.
Cantuman Lokasi Penempatan di Kabupaten Morowali
Taslim pun meminta jika menggunakan TKA, perusahaan diharapkan mencantumkan Kabupaten Morowali sebagai alamat agar dapat menjadi potensi pajak.
"Jika nantinya perusahaan menggunakan tenaga kerja asing, dimohon kiranya agar lokasi penempatannya cukup mencantumkan Kabupaten Morowali saja agar hal ini akan merupakan potensi pendapatan asli daerah Morowali," tegas Taslim.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganinduto, mengatakan dari pengamatan yang dilakukan pihaknya, jumlah TKA di kawasan Industri tidak banyak seperti yang kerap diisukan.
"Dan ternyata setelah saya datang ke sini nggak juga. Saya tidak melihat banyak TKA Cina. Banyakan orang Indonesia malah," ujar dia.
Komisi VI DPR RI, lanjut Dito, mendukung penuh pengembangan kawasan industri Morowali. Sebab memiliki dampak positif bagi perekonomian nasional maupun daerah.
"Kami dari komisi VI DPR RI memberikan dukungan sepenuhnya kepada dengan terbentuk kawasan industri di sini. Karena bisa nanti meningkatkan ekspor kita, kurangi defisit kita, (menambah) lapangan kerja juga," ujar Dito.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement