Liputan6.com, Mekah - Setidaknya sebanyak 30 ribu ekor jangkrik bermunculan di kota suci Mekkah. Jemaah yang sedang menunaikkan ibadah pun terganggu karena kejadian ini, pebisnis lokal pun juga kena imbas.
Pihak pemerintah pun berkutat untuk menanggulangi kejadian ini. Mereka sudah menurunkan pasukan dengan insektisida dan juga untuk membersihkan para jangkrik.
Baca Juga
Advertisement
"Kami telah melakukan segala usaha untuk mempercepat pembasmian serangga-serangga ini demi kepentingan keselamatan dan kenyamanan dari para tamu rumah Allah," ujar otoritas berwajib Mekkah dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Al Araby.
Bisnis lokal pun terkena imbas fenomena ini. Hazil bin Mohammed al-Zafar dari fakultas ilmu makanan dan agrikultur Universitas Raja Saudi meminta agar warga setempat menahan diri dari memakan atau menjual serangga-serangga tersebut, demikian laporan Newsweek. Ia pun menegaskan serangga itu bukanlah kecoa, melainkan lebih dekat ke belalang dan jangkrik.
Sementara itu, Dr Jacky Judas dari WWF memperkirakan jangkrik-jangkrik berasal dari bisnis di Semenanjung Arab. Serangga itu dijual untuk pakan burung.
Lebih lanjut, Hazil memperingatkan adanya potensi fenomena yang lebih parah, yakni bertambahnya jumlah jangkrik menjadi ratusan ribu. Pemerintah setempat pun gencar menyasar tempat berkumpulnya serangga tersebut, seperti saluran air.
Kejadian ini pun menjadi perhatian pengguna media sosial di Arab dan tagar #jangkrik dalam bahasa Arab sempat menjadi trending di Twitter. Meski akun resmi Holy Makkah tidak menampilkan foto jangkrik, tetapi warganet membagikan foto-foto serangga yang menumpuk di jalanan, berterbangan, dan mengganggu ibadah jemaah.
Ini Cara Arab Saudi Tangani Invasi Ribuan Jangkrik di Masjidil Haram
Jangkrik yang menginvasi Kota Mekkah juga memasuki kompleks Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam.
Sejumlah gambar dan rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan bagaimana jangkrik-jangkrik tersebut di Masjidil Haram, yang dikunjungi jutaan muslim tiap tahunan.
Dalam sebuah video terlihat bagaimana serangga-serangga tersebut berterbangan, berlatar langit malam, diterangi lampu Masjidil Haram.
Aparat juga memosting gambar-gambar petugas pembersihan, yang mengenakan masker wajah, menyemprotkan insektisida di sistem pembuangan kotoran dan saluran air di sekitar Masjidil Haram.
Ada 138 orang yang bekerja di 22 tim dengan 111 peralatan untuk membasmi serangga.
Para pejabat mengatakan serangga tersebut telah diidentifikasi sebagai 'belalang hitam', demikian menurut situs web CNN Arab. Sejumlah jemaah menjadi saksi mata serbuan jangkrik di Masjidil Haram.
"Pada Sabtu malam saya berdoa di Masjid Suci dan serangga ada di mana-mana, di masjid, tidak hanya di halaman, tetapi bahkan di sekitar Kakbah," kata Abdulwhab Soror, 64, mengatakan kepada The National.
"Saya telah tinggal di Makkah seumur hidup saya dan saya belum pernah menyaksikan sesuatu seperti ini sebelumnya," tambahnya.
Advertisement