Liputan6.com, Jakarta - Benua Afrika sejatinya kaya dengan sumber daya alam. Sayangnya, negara-negara di sana banyak yang miskin akibat institusi bisnis dan politik yang bersifat ekstraktif. Namun, Afrika tentunya juga memiliki miliarder yang meraih sukses berkat industri seperti minyak, semen, dan konsumsi.
Dilaporkan Forbes, orang terkaya di benua Afrika masih Aliko Dangote. Pria yang terkenal dengan gelar haji itu memiliki kekayaan bersih USD 10,3 miliar atau Rp 114,6 triliun (USD 1 = Rp 14.047).
Baca Juga
Advertisement
Dangote adalah pemilik Dangote Cement yang menghasilkan 44 juta ton metrik semen per tahun. Selain itu, ia juga punya saham di perusahaan garam, gula, dan tepung.
Asal Dangote adalah Nigeria, tetapi negara itu bukanlah penghasil miliarder terbanyak. Di Afrika, miliarder paling banyak berasal dari Mesir dan Afrika Selatan dengan masing-masing 5 miliarder.
Pria terkaya di Mesir adalah Nassef Sawiris dengan kekayaan USD 6,3 miliar (Rp 88,4 triliun), ia adalah pemimpin Orascom Construction dan ia duduk di dewan supervisory Adidas. Sementara, orang terkaya di Afrika adalah Nicky Oppenheimer yang bergerak di sektor berlian.
Negara Afrika lain yang menghasilkan miliarder adalah Nigeria dengan 4 miliarder, lalu ada dua orang dari Maroko. Sisanya, Al-Jazair, Angola, Tanzania, dan Zimbabwe yang masing-masing memiliki satu miliarder.
Namun, kekayaan para miliarder Afrika tercatat turun tahun ini akibat pelemahan mata uang dan nilai saham yang merosot. Jumlah miliarder pun berkurang dari 23 dari tahun lalu menjadi 20 di tahun ini.
Kekayaan Miliarder Afrika Turun
Benua Asia, Amerika Utara, dan Eropa sedang sibuk akibat adanya perang dagang. Di luar ketegangan itu, ada sesuatu yang terjadi ke para miliarder di Afrika.
Forbes melaporkan miliarder di benua Afrika tercatat semakin sedikit dan semakin miskin. Tahun 2019 ini, jumlah miliarder Afrika turun jadi 20, sebelumnya terdapat 23 orang.
Orang terkaya di benua Afrika masih Aliko Dangote. Pria yang terkenal dengan gelar haji itu memiliki kekayaan bersih USD 10,3 miliar USD 10,3 miliar atau Rp 114,6 triliun (USD 1 = Rp 14.047).
Kekayaan Dangote pun turun USD 2 miliar (Rp 28 triliun) karena menurunnya saham Dangote Cement sebanyak 20 persen. Tidak sendirian, miliarder berlian Nicky Oppenheimer juga mengalami penurunan kekayaan sebanyak USD 4 miliar (Rp 56,1 triliun) menjadi USD 7,3 miliar (Rp 102,5 triliun).
Isobel dos Santos, putri mantan presiden Angola, juga kehilangan USD 2,3 miliar (Rp 32,3 triliun) akibat turunnya nilai saham di holdings di usaha perminyakan (Galp), komunikasi (Nos), dan telekomunikasi (Unitel).
Meski begitu, ada pula miliarder yang kekayaannya tercatat meningkat, yakni Mike Adenuga, yang berasal dari sektor telekomunikasi, minyak, dan real estate. Kekayaannya meningkat drastis dari tahun lalu sebesar USD 5,3 miliar (Rp 74,4 triliun) menjadi USD 9,2 miliar (Rp 129,2 triliun). Itu karena ia mengungkap lebih banyak detail kekayaannya.
Secara keseluruhan, para miliarder Afrika memiliki kekayaan sebesar USD 68,7 miliar (Rp 965 triliun). Rata-rata kekayaan mereka juga bertambah dari USD 3,3 miliar (Rp 46,3 triliun) menjadi USD 3,4 miliar tahun ini (Rp 47,7 triliun).
Advertisement