Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah di awal pekan ini. Sementara rupiah di posisi 14.063 per Dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (14/1/2019), IHSG melemah 4,4 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.357,06. Sementara Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 1.011,54. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Sebanyak 133 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 73 saham melemah dan 149 saham diam di tempat. Pada hari ini , IHSG sempat berada di level tertinggi 6.359,8 dan terendah 6.350,3.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 20.001 kali dengan volume perdagangan 701,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 251,4 miliar.
Investor asing jual saham Rp 17,99 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.055.
Sebagian sektor saham memerah, dengan pelemahan berada di sektor aneka industri sebesar 0,74 persen, diikuti infrastruktur 0,28 persen dan manufaktur 0,23 persen.
Sementara yang menguat antara lain, sektor pertambangan sebesar 0,74 persen. Kemudian saham Industri dasar 0,33 persen, diikuti sektor perkebunan 0,71 persen 1persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham APEX melonjak 9,09 persen ke posisi Rp 1.500 per saham, saham YPAS mendaki 7,75 persen ke posisi Rp 695 per saham, dan saham VRNA naik 7,20 persen ke posisi Rp 134 per saham.
Sementara itu, saham POLI turun 15,50 persen ke posisi Rp 1.576 per saham, saham VINS tergelincir 8,82 persen ke posisi Rp 93 per saham.
Prediksi Sebelumnya
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada perdagangan saham di awal pekan. IHSG diperkirakan akan membukukan penguatan dengan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.329-6.377.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, saat ini investor tengah menikmati suasana damainya perang dagang oleh Amerika Serikat (AS) dan China.
Baca Juga
Euforia tersebut menjadi angin segar usai sejumlah negosiasi dagang antar kedua negara dikabarkan akan berlangsung lebih intens.
"Oleh karena itu, IHSG berpotensi menguat dengan kisaran support dan resistance pada rentang 6.300-6.380," ujarnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Senada dengan Hartanto, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai saat ini pasar tengah positif menyambut momen damai perang dagang antar kedua negara besar yakni AS-China.
Kendati demikian, dia memproyeksikan IHSG masih akan tersungkur pada perdagangan saham Senin.
"Memang investor masih euforia terhadap nada yang lebih dovish pada kebijakan moneter The Fed serta lanjutan pembicaraan perdagangan AS-China yang lebih cerah. Wakil Perdana Menteri China Liu He bahkan dijadwalkan akan mengunjungi Washington pada 30 dan 31 Januari untuk pembicaraan perdagangan lebih lanjut," ujarnya.
"Namun IHSG secara teknikal masih bergerak menguji upper bollinger bands dengan pola terkonsolidasi hari ini," ia menambahkan.
Oleh sebab itu, ia meramalkan IHSG akan berlabuh pada zona merah di kisaran 6.302-6.370.
Untuk saham cuan hari ini, Hartanto merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
Adapun Lanjar menganjurkan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), serta PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INKP).
Advertisement