Bercocok Tanam di Luar Angkasa Bukan Lagi Mimpi Belaka

Rencana ini sudah matang dan akan dilakukan mulai 2021. Teknologi tersebut diberi nama 'Veggie'.

oleh Jeko I. R. diperbarui 14 Jan 2019, 17:00 WIB
Pertama sepanjang sejarah, Scott Kelly, seorang astronot NASA tanam bunga di luar angkasa. Canggih!

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang sayuran tidak bisa tumbuh di luar angkasa?

Buktinya, pada 2015 lalu, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station) sukses mengolah selada di ruang hampa udara.

Tak sampai di situ, astronom bahkan berencana untuk menanam lebih banyak jenis sayuran lainnya. Rencana ini sudah matang dan akan dilakukan mulai 2021. Teknologi tersebut diberi nama 'Veggie'.

Informasi ini disampaikan oleh Norwegian University of Science and Technology (NTNU).

Tujuan rencana tersebut tak lain adalah ingin menyediakan nutrisi yang mencukupi dari sayuran kepada astronot dan kosmonot, selama mereka melakukan tugas di luar angkasa.

"Astronot itu kalau bisa harus makan makanan segar, seperti stroberi, tomat, dan jenis sayuran lain yang menyehatkan. Dan kami tengah berupaya mewujudkan hal tersebut," kata Silje Wolff, ahli fisiologi tanaman untuk luar angkasa NTNU, sebagaimana dilansir Geek, Senin (14/1/2019).

"Yang kami bayangkan, nanti akan ada beberapa rumah kaca di luar angkasa yang akan berisi sejumlah sayuran yang dibudidayakan," lanjutnya menerangkan.


Memanfaatkan Nitrogen

ilustrasi, bercocok tanam hidroponik. Foto: dok.Wikipedia

Karena sayuran akan ditanam di ruangan yang suhunya sudah diatur, peneliti nantinya akan memanfaatkan nitrogen untuk mengembangkan mereka.

Wolff mengakui kalau nitrogen memberikan dampak asupan air ke masing-masing tanaman.

"Kami akhirnya menyadari kalau tanaman bisa 'mencium' seberapa banyak kandungan yang tersedia di dalam mereka. Jadi, saat konsentrasi nitrogen rendah, tanaman akan menyerap lebih banyak air dan nitrogen hingga ia mencapai tingkatan yang optimal," tuturnya.


Bagaimana Prosesnya?

Veggie Technology (RTNews.com)

Berdasarkan informasi yang dilansir laman RT News, proses awal penumbuhan sayuran luar angkasa dilakukan dengan menggunakan cahaya LED warna merah dan biru.

Para astronot menjelaskan bahwa teknologi Veggie ini sangatlah penting untuk penerbangan jarak jauh di masa depan.

Lewat teknologi ini, para astronot tidak hanya menikmati sayuran segar di luar angkasa, tetapi secara tidak langsung bisa menjadi sarana psikologis untuk para astronot yang memiliki hobi berkebun.

"Makanan segar seperti tomat, blueberry dan selada merah merupakan sumber antioksidan yang baik. Memiliki makanan segar seperti ini di luar angkasa justru bisa memiliki dampak positif pada suasana hati orang dan juga bisa memberikan perlindungan terhadap radiasi di ruang angkasa, " tutur Dr. Ray Wheeler, kepala peneliti proyek teknologi Veggie.

Teknologi Veggie sendiri dikembangkan oleh tim peneliti Orbital Teknologi Corp (Orbitec) di Madison, Wisconsin.

Untuk saat ini, setengah dari panen sayuran luar angkasa tersebut akan dikirimkan ke Bumi untuk dicicipi dan dikembangkan lebih lanjut.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya