Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Jokowi mengaku tak khawatir, meski capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendirikan posko pemenangan di Solo, Jawa Tengah. Posko pemenangan Prabowo-Sandiaga di Solo diketahui berada di dekat kediaman pribadi Jokowi.
"Ya enggak apa. Enggak apa, biasa saja," ujar Jokowi di BKPM Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).
Advertisement
Jokowo mengatakan dirinya sama sekali tidak khawatir pendirian posko tersebut akan mempengaruhi suaranya di Jawa Tengah. Pasalnya, Jawa Tengah dikenal sebagai kandang PDIP yang pada Pilpres 2014 lalu Jokowi menang telak.
"Gapapa. Kan, juga tidak semudah itu menggerus (suara) kan. Gapapa mau membuat markas dekat rumah, gapapa. Mau membuat markas di Solo juga saya kira orang Solo kan baik-baik, gapapa," kata dia.
Kantor pusat atau posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi diresmikan oleh ketua BPN, Djoko Santoso di Solo, Jumat (11/1/2019). Tak tanggung-tanggung, jarak posko pemenangan pasangan capres nomor urut 02 itu dengan rumah pribadi Jokowi di Solo hanya sekitar 400 meter.
Posko BPN Prabowo-Sandi itu menempati sebuah ruko di Jalan Letjen Suprapto No 53 A, Sumber, Banjarsari, Solo. Ruko tersebut merupakan milik seorang kader Gerindra, Agus Sahid. Kini bangunan ruko itu pun telah dipenuhi dengan berbagai atribut pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kampung Halaman
Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, mengatakan dipilihnya Solo sebagai kantor pusat BPN Prabowo-Sandi karena Solo merupakan kampung halamannya. Sejak lulus bangku SMA, ia pun meninggalkan kota tersebut untuk mendaftar menjadi tentara di Akmil Magelang.
"Saya memilih Kota Solo, jujur saja jika saya memang ingin menengok kampung halaman. Mulai umur 18 tahun sudah daftar tentara terus enggak pernah pulang. Waktu orang tua masih ada, saya belum bisa pulang karena tugas di Papua, Timtim dan Aceh," kata dia usai meresmikan posko BPN di Sumber, Solo, Jumat (11/1/2019).
Djoko pun kembali bercerita jika setelah pensiun dari militer banyak memiliki waktu untuk pulang ke Solo. Hanya saja, kini kedua orangtuanya sudah meninggal. Meski demikian, ia tetap menyimpan rasa rindu dengan kota kelahirannya itu.
"Saya rindu kampung kampung halaman. Saya lihat mudah-mudahan Solo menuju perubahan yang lebih baik, tidak hanya kulitnya, karena kulitnya sudah bagus. Jalan-jalan, hotel-hotel dan kantor sudah banyak. Saya berharap rakyat juga dapat perbaikan ekonomi," katanya.
Advertisement