Liputan6.com, Jakarta Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian dari kotak hitam Pesawat Lion Air PK-LQP akhirnya berhasil ditemukan. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut langsung menyampaikan informasi tersebut sesaat usai mendapatkan temuan CVR, pada acara bincang-bincang santai 'Coffee Morning bersama Menko Maritim', di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Ini CVR Lion sudah ditemukan. Hebat mereka," kata dia melalui pengeras suara.
Mantan Menko Polhukam ini menegaskan bahwa penemuan CVR merupakan sebuah langkah penting dalam investigasi kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP.
"Walaupun kita sudah tahu penyebabnya seperti apa tapi komunikasi dalam kopkit itu penting," ujar dia.
Karena itu, Luhut mengapresiasi keberhasilan yang berhasil dicapai oleh seluruh tim yang terlibat dalam pencarian.
"Upaya dari Kementerian Perhubungan itu luar biasa untuk mencari itu. Saya pikir kalau sudah ditemukan, itu langkah yang sangat bagus," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
3 Karyawan Kementerian ESDM Korban Lion Air JT 610 PK-LQP Naik Pangkat
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) memberikan kenaikan pangkat anumerta kepada tiga orang pegawai, korban pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahril mengatakan, tiga pegawai Kementerian ESDM, yaitu Dewi Herlina, Jannatun Cintya Dewi dan Inayah Fatwa Kurniadewi yang menjadi korban Lion Air JT 610 PK-LQP, mendapat kenaikan pangkat atas dedikasinya dan kinerja yang baik selama masa kerja.
Kenaikan pangkat untuk Jannatun Cintya Dwi menjadi Penata Muda Tingkat 1 3B, Inaya Fatwa Kurnia Dewi menjadi Pembina 4A, dan Dwi Herlina naik pangkat menjadi Penata 3C.
Baca Juga
"Seluruh kelurga besar Kementerian ESDM sangat kehilangan kader terbaiknya, karena dalam menjalankan tugas almarhumah telah menunjukan dedikasi dan kinerja sangat baik," kata Ego, saat menghadiri prosesi penyerahan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Anumerta dan Surat Keputusan Pensiun, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Ego menceritakan, ketiga pegawai yang bekerja pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas tersebut menjadi korban ketika hendak melaksanakan tugas yaitu melakukan monitoring program pencampuran 20 persen biodiesel dengan solar (B20) di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
"Sesuai surat tugas untuk 29-30 oktober 2018, ketiganya menuju pangkal Pinang dalam rangka monitoring B20," tutur Ego.
Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, Kementerian ESDM sangat berduka atas kecelakaan tersebut, sehingga menimbulkan korban yang di antaranya tiga pegawai Kementerian ESDM. Dia menyatakan, instansinya siap membantu keluarga korban jika masih ada hal yang belum terselesaikan.
"Sekali lagi kami ucapkan duka cita mendalam ini perjalanan hidup manusia, kapan kembali ke sang pencipta, kita doakan terbaik saja, sekali lagi kami keluarga ESDM berduka," ujar dia.
Advertisement