Badai Salju Hantam Sebagian WIlayah Pantai Timur AS, 7 Orang Tewas

Sebanyak tujuh orang tewas dan ratusan orang dilaporkan mengalami kecelakaan di Pantai Timur AS, akibat hantaman badai musim dingin sejak akhir pekan lalu.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 14 Jan 2019, 13:01 WIB
Badai Salju menghantam kawasan Pantai Timur AS pada 12-14 Januari 2019 (AFP/Eric Baradat)

Liputan6.com, Washington DC - Badai musim dingin yang menghantam kawasan Midwest di Pantai Timur Amerika Serikat (AS), dikabarkan memasuki hari kedua pada Minggu 13 Januari 2019.

Dikutip dari The Guardian pada Senin (14/1/2019), badai tersebut membawa serta hujan es yang mematikan, di mana menewaskan setidaknya tujuh orang. Sebagian besar korban tewas disebabkan oleh kecelakaan, seperti tertimpa pohon tumbang dan terdampak oleh jalanan licin.

Lembaga Cuaca Nasional AS melaporkan bahwa hujan es dengan ketebalan setengah inci (sekitar 1,27 sentimeter), menyebabkan banyak pohon tumbang dan kabel listrik terputus karena tidak kuat menahan beban salju.

Badai itu juga menyebabkan ratusan kecelakaan lalu lintas dan pembatalan penerbangan, termasuk di ibu kota Washington DC.

Polisi negara bagian Virginia mengatakan mereka merespons lebih dari 230 kecelakaan dan membantu lebih dari 100 kendaraan yang terjebak, sejak Sabtu tengah malam hingga keesokan harinya.

Selain itu, badai musim dingin juga menyebabkan masalah di bandara-bandara di kedua negara bagian itu, termasuk dibatalkannya lebih dari 250 jadwal penerbangan di tiga bandara utama setempat.

Dilaporkan pula bahwa aliran listrik terhadap lebih dari 200.000 kepala keluarga di negara bagian Virginia dan North Carolina terputus saat badai melanda, menurut laporan situs web PowerOutage.

Selain itu, berbagai lokasi publik juga terpaksa ditutup selama akhir pekan lalu, termasuk di antaranya Kebun Binatang Maryland, serta berhenti beroperasinya beberapa stasiun kereta utama di Washington DC dan sekitarnya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Peringatan Badai Musim Dingin

Justin Hartman mengendarai sepedanya saat badai musim dingin hebat di sepanjang New Bedford Road di Wall Township, NJ (4/1). Badai salju ini diperkirakan akan memecahkan rekor cuaca dingin yang pernah terjadi sebelumnya. (AP Photo / Julio Cortez)

Dilaporkan bahwa badai musim dingin terus berlanjut hingga Minggu malam --atau Senin siang dalam zona Waktu Indonesia Barat-- di wilayah Washington DC, serta sebagian besar North Virginia Maryland.

Di ketiga wilayah tersebut, rata-rata gundukan saljunya diketahui mencapai ketebalan 5-8 inci, atau sekitar 12 hingga 20 sentimeter.

"Kami tengah menghadapi badai salju kuat yang membentang sejauh 1.400 mil (setara dari 2.253 kilometer) dari negara bagian Kansas ke pesisir Pantai Timur," kata ahli meteorologi Haley Brink.

Curah salju setebal rata-rata satu inci (setara 2,5 sentimeter) dilaporkan turun di wilayah Missouri, Illinois, Iowa, Kansas, Nebraska, dan Colorado sejak Jumat 11 Januari.

Adapun curah salju tertinggi dilaporkan terjadi di Montgomery City, negara bagian Missouri, yakni setebal hampir 20 inci, atau sekitar 50,8 sentimeter.

Lembaga Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan badai musim dingin sejak hari Minggu petang, untuk lebih dari 35 juta orang yang bermukim di Washington DC, negara bagian Maryland, dan North Virginia, seiring laju badai yang mengarah ke timur laut.

Selain itu, diperingkatkan pula bahwa hujan es, salju, dan angin kencang berisiko membahayakan berbagai perjalanan, termasuk penerbangan sipil, selama setidaknya hingga Selasa esok, lapor CNN.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya