Liputan6.com, Sanya - Miliarder Jack Ma memberikan penghargaan ke 100 guru yang berasal dari daerah kampung. Para guru pun tampak berbahagia dapat bercengkerama bersama sang bos Alibaba.
Dilansir China Daily, acara diadakan di kota Sanya, provinsi Huinan, yang terletak jauh di selatan China. Selain memberi apresiasi berupa Rural Teacher Award, acara bertajuk "Kembali ke Ruang Kelas" menyingkap inovasi model ruang boarding school perkampungan yang didukung oleh Jack Ma serta 100 entrepreneur.
Baca Juga
Advertisement
Ruang kelas boarding school yang Jack Ma dukung memiliki luas 20 meter persegi, berlantai kayu, muat untuk enam orang murid, serta tersambung kamar mandi. Harga tiap ruang ditaksir 40 ribu yuan atau Rp 83,5 juta (1 yuan = Rp 2.088).
Dalam acara itu, bos Alibaba ditemani beberapa tokoh pendidikan, serta tampak juga Hui Ruoqi, mantan kapten tim nasional voli wanita China sekaligus pemenang medali emas Olimpiade.
Penghargaan khusus guru di daerah perkampungan ini telah dianugerahkan Jack Ma sejak tiga tahun lalu. Ia sendiri juga merupakan guru Bahasa Inggris sebelum mendirikan Alibaba.
Jack Ma pun sudah sering membahas pentingnya dunia pendidikan serta butuhnya upaya inovatif untuk meningkatkan cara mengajar. Bila tidak, Jack Ma menyebut anak sekolah akan kalah dengan kecerdasan.
Rencananya, tahun ini Jack Ma akan resmi turun takhta sebagai pemimpin Alibaba. Tujuan Jack Ma berikutnya adalah kembali aktif di dunia pendidikan.
Indonesia Jadi Negara Pertama dengan Program Pendidikan Alibaba
Beberapa waktu lalu, menyebut pihaknya akan mendirikan institut untuk melatih ribuan entrepreneur bidang teknologi di Indonesia.
Kini, melalui keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com pada Oktober lalu, salah satu anak usaha Alibaba, Ant Financial Service Group (Alipay) bersama dengan International Financial Corporation (IFC) mengumumkan program 10x1.000 Tech for Inclusion.
Program Tech for Inclusion ini sebelumnya memang diumumkan oleh Jack Ma di Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia 2018 di Bali, beberapa waktu lalu.
Kalau ditotal, 10.000 ahli teknologi dari sektor swasta dan publik dalam 10 tahun ke depan bakal dilatih dalam program ini.
Pendiri dan Executive Chairman ALibaba Group Jack Ma mengatakan, program ini bertujuan untuk membangun platform yang interaktif dan terbuka dalam meningkatkan dukungan bagi pemimpin di bidang teknologi, guna mengurangi angka kemiskinan di negara-negara berkembang.
Nah, Indonesia merupakan negara pertama yang dilibatkan dalam program ini.
"Saya percaya, berinvestasi pada masyarakat berarti berinvestasi untuk masa depan. Membangun talenta merupakan salah satu tindakan penting yang dapat dilakukan oleh ekosistem Alibaba," kata Jack Ma.
Advertisement