Liputan6.com, Jakarta - Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang Desember 2018 lalu akhirnya ditemukan.
Bagian dari kotak hitam pesawat Lion Air PK-LQP itu berhasil ditemukan oleh Tim Penyelam (Kopaska & Dislambair) Koarmada I TNI AL.
Advertisement
"Alhamdullilah indikasi awal CVR berhasil ditemukan," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/1/2019).
Penyelam atas nama Serda TTG Satria Margono berhasil menemukan CVR Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 itu pada pukul 08.40 WIB.
Sementara itu, Kapal Bantu Hidro Oseanografi (KRI) Spica-934 berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, 29 Oktober 2018 lalu. 18 penyelam dari Dislambair Koarmada dan tiga orang dari Kopaska dikerahkan dalam pencaraian CVR di bawah laut.
Berikut 3 fakta penemuan CVR pesawat Lion Air PK-LQP dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Ditemukan Pagi Hari oleh TNI AL
CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat Lion Air PK-LQP itu berhasil ditemukan oleh Tim Penyelam (Kopaska & Dislambair) Koarmada I TNI AL.
Penyelam atas nama Serda TTG Satria Margono berhasil menemukan CVR Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 itu pada pukul 08.40 WIB.
Advertisement
2. Tak Jauh dari Lokasi Pesawat Jatuh
Kapal Bantu Hidro Oseanografi (KRI) Spica-934 berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, 29 Oktober 2018 lalu. 18 penyelam dari Dislambair Koarmada dan tiga orang dari Kopaska dikerahkan dalam pencaraian CVR di bawah laut.
"KRI Spica-934 menemukan CVR pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T. di perairan Tanjung Kerawang Jabar dalam rangka kegiatan pencarian CVR dan Human Remains pesawat Lion Air JT 610, Senin, 14 Januari 2018," ujar Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) Laksda TNI Harjo Susmoro, Senin (14/1/2019).
Pencarian CVR Lion Air ini dilakukan KRI Spica-34 sejak Selasa 8 Januari 2019. KRI ini diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal, CVR ditemukan di sekitar lokasi jatuhnya Lion Air rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang.
"Ditemukan di sekitar jatuhnya pesawat (Lion Air) sekitar pukul 09.10 WIB," kata Zaenal.
3. Gunakan Alat Canggih
Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) Laksda TNI Harjo Susmoro menjelaskan, pencarian CVR Lion Air ini menggunakan peralatan bawah air canggih.
Peralatan tersebut seperti Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP serta peralatan HIPAP untuk mendeteksi sinyal dari black box Lyon JT 610.
"Selain peralatan tersebut KRI Spica-934 juga membawa ABK sebanyak 55 orang, personel KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta scientist 6 orang," kata Harjo.
Advertisement