Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yakin dengan perkembangan startup Indonesia di masa depan.
Perkembangan itu seiring dengan upaya pemerintah percepat ekosistem ekonomi digital bersama seluruh pemangku kepentingan.
Bahkan, dia percaya diri jika Indonesia bakal memiliki 5 unicorn dan 1 decacorn di tahun depan.
Baca Juga
Advertisement
"Indonesia akan memiliki lima unicorn dan satu decacorn tahun depan. Unicorn adalah istilah untuk perusahaan startup yang memiliki valuasi minimal US$1 Miliar. Sementara decacorn valuasinya minimal US$ 10 Miliar," katanya seperti dilansir dari Merdeka, Senin (14/1/2019).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Chief RA ini mengatakan ada 7 perusahaan berkategori unicorn di Asean. Dari ke-7 nya itu, 4 di antaranya ada di Indonesia. Sementara, tiga sisanya berasal dari luar Indonesia.
"Pada 2014-2015 belum ada unicorn, adanya baru pada 2017. Kenapa? Karena pemerintah mengakselerasi dan memfasilitasi teknologi digital. Jadi Indonesia ini sangat luar biasa dalam pengembangan ekonomi digital," katanya.
Dikatakannya, nantinya pada tahun 2030 diperkirakan total transaksi ekonomi digital negeri ini mencapai US$ 130 miliar.
Besarnya nilai itu, lantaran gaya hidup masyarakat yang tidak akan lepas dari gadget. Maka itu, potensi ini harus digunakan para pemain startup sebaik mungkin.
Bos Bukalapak: Status Decacorn Bukan Tujuan Utama Kami
Bukalapak merupakan salah satu perusahaan rintisan (startup) yang kini menyandang status unicorn. Dengan kata lain, perusahaan tersebut sudah memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar.
Usai unicorn, predikat yang selanjutnya disandang startup adalah decacorn. Berbeda dari unicorn, startup dengan status decacorn memiliki nilai valuasi di atas US$ 10 miliar.
Lantas, apakah Bukalapak siap menjadi salah satu decacorn asal Indonesia? Menjawab pertanyaan tersebut, Co-Founder & President Bukalapak, Fajrin Rasyid menuturkan decacorn tidak menjadi fokus perusahaan.
"Menurut saya yang namanya decacorn atau unicorn itu bukan sesuatu yang kami cari sebagai tujuan utama. Namun, bagaimana Bukalapak bisa terus berkembang dan bisa memajukan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia," tuturnya usai ditemui di konferensi pers ulang tahun Bukalapak ke-9 di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Fajrin menuturkan target yang lebih banyak dibicarakan di internal Bukalapak adalah mengenai transaksi atau jumlah pelapak. Adapun nilai valuasi itu tidak lebih dari hasil yang didapat setelah target tercapai.
Selain itu, nilai valuasi juga kadang dipengaruhi sejumlah faktor eksternal. Sementara Bukalapak, menurut Fajrin, tidak mau tergantung dengan kondisi semacam itu.
"Karena kalau kami ngomong valuasi itu kan dipengaruhi kondisi ekonomi dan lain sebagainya. Jadi, kami tidak mau bergantung terlalu banyak dengan kondisi eksternal," tuturnya.
Advertisement
Menkominfo Siap Bantu Startup Decacorn asal Indonesia
Kemkominfo, menurut Rudiantara, juga berfokus akan adanya startup atau perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.
"Ke depannya, infrastruktur tetap harus diadakan, karena tanpa network aplikasi ini tidak akan bisa jalan. Namun bisnisnya aplikasi ini menarik. Tahun 2019, diharapkan ada startup yang sudah decacorn," ujar Rudiantara.
Decacorn sendiri adalah startup yang sudah mendapatkan pendanaan minimal 10 miliar dolar AS.
"Unicorn kan 1 miliar dolar AS, kalau decacorn milinal 10 miliar dolar AS, diharapkan akan ada, tinggal menunggu satu ronde lagi pendanaan," ujarnya.
Sementara, seiring dengan target pemerintah untuk startup unicorn, Kemkominfo juga mendorong kehadiran startup unicorn kelima di Tanah Air.
Menurut Rudiantara, kemungkinan akan ada satu startup unicorn baru di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan.
"Satu lagi (startup unicorn) itu sesuai targetnya, akan ada di 2019," pungkasnya.
Reporter: Merdeka
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: