Bursa Asia Kompak Melemah, IHSG Susut 25,34 Poin

Investor asing beli saham Rp 442,67 miliar di pasar reguler di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2019, 16:16 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (14/1/2019), IHSG merosot 25,34 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.336,11. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,56 persen ke posisi 1.007,59. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 268 saham melemah sehingga menekan IHSG. 157 saham menguat dan 127 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.359,87 dan terendah 6.302,39.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 444.456 kali dengan volume perdagangan saham 10,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 442,67 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.124.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang baik 0,11 persen. Sektor saham aneka industri susut 1,24 persen,dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 1,03 persen dan sektor saham industri dasar melemah 0,81 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN melonjak 24,90 persen ke posisi Rp 1.630 per saham, saham JECC mendaki 24,13 persen ke posisi Rp 5.350 per saham, dan saham TELE menanjak 23,18 persen ke posisi Rp 930 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JMAS turun 19,56 persen ke posisi Rp 905 per saham, saham INPP susut 19,23 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham PTIS melemah 16,77 persen ke posisi Rp 258 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,38 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,53 persen, dan indeks saham Thailand tergelincir 0,86 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,71 persen, indeks saham Singapura merosot 0,79 persen dan indeks saham Taiwan terpangkas 0,52 persen.

 


IHSG Melemah di Awal Sesi Perdagangan

Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah di awal pekan ini. Sementara rupiah di posisi 14.063 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (14/1/2019), IHSG melemah 4,4 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.357,06. Sementara Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 1.011,54. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 133 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 73 saham melemah dan 149 saham diam di tempat. Pada hari ini , IHSG sempat berada di level tertinggi 6.359,8 dan terendah 6.350,3.

Total frekuensi perdagangan saham 20.001 kali dengan volume perdagangan 701,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 251,4 miliar.

Investor asing jual saham Rp 17,99 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.055.

Sebagian sektor saham memerah, dengan pelemahan berada di sektor aneka industri sebesar 0,74 persen, diikuti infrastruktur 0,28 persen dan manufaktur 0,23 persen.

Sementara yang menguat antara lain, sektor pertambangan sebesar 0,74 persen. Kemudian saham Industri dasar 0,33 persen, diikuti sektor perkebunan 0,71 persen 1persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham APEX melonjak 9,09 persen ke posisi Rp 1.500 per saham, saham YPAS mendaki 7,75 persen ke posisi Rp 695 per saham, dan saham VRNA naik 7,20 persen ke posisi Rp 134 per saham.

Sementara itu, saham POLI turun 15,50 persen ke posisi Rp 1.576 per saham, saham VINS tergelincir 8,82 persen ke posisi Rp 93 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya