April Mendatang, Xi Jinping Akan Kunjungi Korea Utara untuk Pertama Kalinya

Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan segera berkunjung ke Korea Utara pada bulan April mendatang.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 15 Jan 2019, 08:31 WIB
Warga menonton berita yang menyiarkan kunjungan kejutan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke China di Seoul Railway Station, Korea Selatan, Rabu (28/3). Ini merupakan lawatan pertama Kim Jong-un sejak menjabat pada 2011. (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Seoul - Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan melakukan kunjungan pertamanya ke Korea Utara pada April, dan kedua belah telah pihak menyetujui masalah ini, lapor sumber-sumber di parlemen Korea Selatan.

"Pyongyang dan Beijing telah mencapai kesepakatan bahwa Xi akan mengunjungi Pyongyang pada bulan April," kata salah satu sumber, yang memiliki hubungan dekat dengan Komite Urusan Luar Negeri dan Unifikasi di Seoul.

Dikutip dari South China Morning Post pada Senin (14/1/2019), Korea Utara telah berulang kali mengundang Xi Jinping, termasuk pada September lalu untuk menghadiri perayaan hari nasionalnya.

Namun, sejak enam tahun terpilih sebagai presiden China, Xi Jinping belum juga melakukan kunjungan resmi kepada mitra utamanya di Semenanjung Korea itu.

"Kunjungan Xi kemungkinan besar (terjadi) tahun ini karena ini, di mana menjadi peringatan ke-70 atas hubungan diplomatik antara Korea Utara dan China," kata sumber itu.

Sumber lain mengatakan bahwa kunjungan Xi mungkin bertepatan dengan libur Hari Matahari pada 15 April, salah satu tanggal paling penting dalam kalender Korea Utara, ketika masyarakat di sana merayakan kelahiran Kim Il-sung, yang diagung-agungkan bapak pendiri bangsa setempat.

"Tanggal tersebut masuk akal, karena Korea Utara ingin menggunakan kunjungan kenegaraan Xi Jinping untuk propaganda domestik, untuk lebih memuji prestasi diplomatik Kim Jong-un", kata sumber tersebut.

Prediksi sumber-sumber di atas sejalan dengan komentar yang dibuat oleh mantan perdana menteri Korea Selatan, Lee Hae-chan, pada Jumat 11 Januari, bahwa Xi kemungkinan akan mengunjungi Korea Selatan pada bulan Mei setelah mengunjungi Pyongyang pada bulan April.

Tercatat, presiden China yang terakhir kali mengunjungi Korea Utara adalah Hu Jintao pada 2005. Sementara Xi Jinping, pernah mengunjungi Pyongyang pada 2008, namun dalam kapasitas sebagai wakil presiden.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Berpotensi Tumbuhkan Perdamaian di Asia Timur

Ilustrasi (iStock)

Beberapa pengamat memprediksi bahwa pertemuan antara pemimpin China dan Korea Utara, diikuti dengan KTT AS-Korea Utara kedua dan KTT antar-Korea, akan menumbuhkan perdamaian di Asia timur laut.

Secara khusus, pertemua kedua antara Kim Jong-un dan Donald Trump telah direncanakan sejak beberapa waktu lalu, namun tanggal pastinya belum juga ditentukan hingga saat ini.

Singapura atau Vietnam tengah dipertimbangkan menjadi tempat pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kata media Korea Selatan pada hari Jumat.

"(Tempat-tempat yang harus Anda perhatikan) adalah yang disebutkan oleh media termasuk Vietnam, Singapura dan Hawaii," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kepada Korea Herald, yang berbicara dengan syarat anonim.

"Tapi Hawaii dikatakan sebagai lokasi yang tidak realistis karena tidak memiliki kedutaan Korea Utara di sana," kata laporan itu mengutip pejabat lain.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Kamis 10 Januari 2019 mengatakan, pertemuan puncak Amerika Serikat-Korea Utara kedua akan berlangsung "segera".

Turut dilaporkan pula pada awal pekan ini bahwa pejabat Kementerian Luar Negeri AS telah bertemu beberapa kali dengan rekan mereka dari Korea Utara di Hanoi, untuk membahas perencanaan KTT kedua antara kedua negara. Hal itu memicu spekulasi bahwa ibu kota Vietnam dapat menjadi tuan rumah acara tersebut.

Trump kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara "menegosiasikan lokasi" untuk pertemuan puncak kedua, dan bahwa ini akan diumumkan "mungkin dalam waktu yang tidak lama lagi".

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya