Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) telah kembali! Enam kemenangan beruntun yang diraih Tim Setan Merah mengindikasikan klub yang bermarkas di Old Trafford ini bisa kembali jadi ancaman di Liga Inggris.
Terakhir, bersama caretaker manajer mereka, Ole Gunnar Solskjaer, MU sukses menghantam salah satu kandidat juara Liga Inggris musim ini, Tottenham Hotspur 1-0 di kandang lawan, Stadion Wembley, Minggu (13/1/2019). Gol semata wayang kemenangan MU dicetak penyerang muda Marcus Rashford.
Enam kemenangan beruntun ini juga mengantar Solskjaer, yang berasal dari Norwegia, sukses memecahkan rekor manajer legendaris MU, Sir Matt Busby, yang sempat bertahan 73 tahun.
"Inilah Manchester United yang sesungguhnya," ujar kiper David de Gea yang juga tampil gemilang, melakukan 11 penyelamatan, usai laga. "Kami mengalahkan sebuah tim hebat."
Baca Juga
Advertisement
Kemenangan atas Tottenham memang seperti penahbisan bahwa MU benar-benar bangkit. Sebelumnya, lima kemenangan yang mereka raih -- satu di Piala FA--memang tak terlalu diperhitungkan.
Sebab, lawan-lawan yang mereka kalahkan ketika itu tim-tim yang kekuatannya relatif di bawah MU. Sebut saja Cardiff City, Huddersfield, Bournemouth, Newcastle United, plus Reading di Piala FA.
Tapi, Tottenham, ini adalah klub Inggris yang terus menjulang prestasinya dalam dua-tiga musim terakhir. Bahkan, musim ini, mereka adalah salah satu kandidat kuat juara Liga Inggris, bersaing dengan Manchester City dan pemuncak klasemen, Liverpool.
Tak pelak, penampilan Rashford dan kawan-kawan pun menuai pujian dari mantan bintang MU yang kini pundit di stasiun televisi Sky Sports, Gary Neville.
"Manchester United sekarang seperti Manchester United lima atau 10 tahun lalu," ujar Neville, bangga.
Sepuluh tahun lalu, adalah salah satu masa kejayaan MU saat masih dilatih Alex Ferguson. Ketika itu, di musim 2007/08, Setan Merah memenangkan tiga gelar sekaligus, Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.
Kini, perlahan tapi pasti, MU juga mulai jadi ancaman serius di papan klasemen Liga Inggris. Berada di posisi keenam, nilai mereka, 41, kini sama dengan Arsena di posisi kelima. Dengan Liverpool, yang ada di puncak klasemen, MU berselisih 16 poin.
Prestasi ini juga bertolak belakang dengan kiprah mereka sebelumnya, saat masih ditangani Jose Mourinho. MU tampil tak meyakinkan, dan sempat jadi bulan-bulannya suporternya sendiri.
Hingga akhirnya Solskjaer datang menggantikan Mourinho sebagai caretaker manajer per 19 Desember 2018. Solskjaer, 45 tahun, yang juga mantan penyerang MU, dikontrak hingga akhir musim.
Kembalikan
Tak pelak, Solskjaer, yang selama di MU mencetak 126 gol dalam 366 laga pun dianggap mampu mengembalikan "ruh" MU. Tim yang sempat melempem, tak lagi greget, kini kembali menjadi kekuatan yang menakutkan.
Skema menyerang kembali dipraktikkan dengan taktis oleh Anthony Martial dan kawan-kawan. Lihat saja, dari total enam pertandingan itu, MU sukses melesakkan 17 gol. Dari kebobolan mereka juga minim, hanya empat gol.
"Manajer berhasil membawa kebahagiaan untuk kami. Pemain selalu tampil bagus dan tim saat ini sangat kuat," De Gea memuji Solskjaer. "Kami kini tahu cara mengontrol pertandingan, membuat peluang, itu sangat baik bagi kami."
Tak hanya jitu meracik strategi, Solksjaer juga dianggap mampu kembali menggali potensi bintang MU yang sempat melempem performanya di era Mourinho. Rashford dan Paul Pogba bisa jadi contohnya.
Bagi Rashford sendiri, golnya ke gawang Tottenham adalah gol ketiganya dalam tiga pertandingan terakhir bersama MU. Sedangkan Pogba, belakangan, benderang lagi sinarnya di lapangan.
Advertisement
Pogba Bersinar Lagi
Di bawah asuhan Solksjaer, Pogba memang kembali mampu mempertontonkan kemampuan terbaiknya. Tidak hanya jadi jenderal lapangan tengah, sebagai pengatur serangan tim, Pogba juga bisa jadi eksekutor andalan.
Di bawah asuhan Solskjaer, andalan timnas Prancis berusia 25 tahun ini sudah mencetak empat gol. Dia juga telah membuat empat assist, termasuk untuk gol Rashford ke gawang Tottenham.
Tak heran, selain prestasi MU yang menjulang, kembali gemilangnya kiprah Pogba juga disebut-sebut sebagai sukses besar Solskjaer. Sebab, performa pemain berusia 25 tahun ini sempat melempem di era Mourinho.
Bahkan, Pogba yang diboyong MU dari Juventus seharga 89,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,6 triliun sempat terlempar dari skuat inti Tim Setan Merah.
Bakal Permanen?
Tak pelak, kini spekulasi pun bermunculan bahwa manajemen MU bakal mempermanen kontrak Solksjaer, bukan lagi sebagai caretaker. Padahal, sebelumnya, kencang beredar rumor, bahwa MU akan mengontrak manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, mulai musim depan.
Menariknya, Solksjaer sendiri mengaku tidak pernah membebani pikirannya dengan ambisi menjadi pelatih permanen MU. "Setiap hari, saya hanya menjalankan tugas sampai kontrak saya berakhir Juni nanti," kata Solskjaer, yang masih terikat kontrak dengan klub asal kampung halamannya, Moldne.
Solskjaer menambahkan, "Saya akan berlibur di sana (ketika kontrak berakhir), tapi tidak...saya tidak memikirkan itu sama sekali."
Advertisement