Pendukung Bersorak saat Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto

Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaannya di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Jan 2019, 19:34 WIB
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyapa pendukungnya dengan salam dua jari saat mengikuti pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaannya di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Pada awal pidatonya, Prabowo mengucapkan terima kasih atas kehadiran sejumlah tokoh yang mendukungnya. Salah satunya kepada Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.

Saat Prabowo menyebut nama Titiek, pendukung yang hadir bertepuk tangan dan bersorak untuk keduanya.

"Juga kepada Ibu Titiek Soeharto," ujar Prabowo, disambut tepuk tangan oleh pendukung dan para undangan, Jakarta, Senin.

Prabowo kemudian berhenti sejenak sebelum melanjutkan pidatonya. Melihat hal tersebut, Sandiaga Uno tersenyum.

Acara ini dibuka dengan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, dilanjutkan dengan video kampanye.

Pidato kebangsaan Prabowo Subianto dihadiri oleh sejumlah tokoh pendukung Prabowo-Sandi. Antara lain, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain itu hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan, petinggi PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Djoko Santoso, dan musikus Ahmad Dhani.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ancam Mundur

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandiaga di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11). Para relawan juga dibekali bagaimana agar tampil menjadi pelopor kampanye damai. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso mengemukakan pernyataan yang mengejutkan saat melakukan safari politik di Malang, Jawa Timur, Minggu 13 Januari 2019. Menurut pensiunan jenderal TNI ini, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto akan mengundurkan diri karena membolehkan disabilitas mental memilih di Pemilu 2019.

"Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kebangsaan. Memang supaya tidak terkejut barangkali, kalau tetap nanti disampaikan Prabowo Subianto, pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," kata Djoko di Malang, Minggu 13 Januari 2019.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri heran dan mempertanyakan maksud pernyataan Djoko Santoso, soal kecurangan Pemilu. KPU dituding berpihak karena membolehkan disabilitas mental memilih di Pemilu 2019.

"Jadi pasangan calon setelah ditetapkan sebagai peserta Pemilu itu ada hak dan kewajibannya ya, tapi kami belum berkomentar ya," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya