Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG berpotensi menguat dengan kisaran support dan resistance pada 6.300-6.400.
"Pelemahan pada perdagangan Senin 14 Januari 2018 disebabkan pemain besar melakukan adjustment pada grafik IHSG. Mereka memanfaatkan sentimen kekhawatiran pelemahan ekonomi China," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, momentum koreksi IHSG ternyata berdampak baik pada perdagangan hari ini. Menurut dia, secara teknikal pelemahan IHSG pada Senin 14 Januari 2019 memberikan efek bouncing (memantul) terhadap pola grafik.
"Karena adjustment itu, IHSG terkoreksi sampai level 6.300 dan akhirnya memantul kembali, pola hammer yang terbentuk telah mengembalikan indikasi IHSG akan rebound dalam waktu dekat," ujar dia.
Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya memperkirakan IHSG berlabuh menghijau dengan rentang support di level 6.123 dan resistance di level 6.421.
IHSG ditopang oleh kondisi fundamental ekonomi positif. Ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung stabil.
Adapun pada hari ini, Hartanto menganjurkan saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan William menyarankan saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Astra International Tbk (ASII). "Kemudian cermati juga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) serta saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).
IHSG Tersungkur 25,34 Poin pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada awal pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin 14 Januari 2019, IHSG merosot 25,34 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.336,11. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,56 persen ke posisi 1.007,59. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 268 saham melemah sehingga menekan IHSG. 157 saham menguat dan 127 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.359,87 dan terendah 6.302,39.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 444.456 kali dengan volume perdagangan saham 10,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 442,67 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.124.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang baik 0,11 persen. Sektor saham aneka industri susut 1,24 persen,dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 1,03 persen dan sektor saham industri dasar melemah 0,81 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN melonjak 24,90 persen ke posisi Rp 1.630 per saham, saham JECC mendaki 24,13 persen ke posisi Rp 5.350 per saham, dan saham TELE menanjak 23,18 persen ke posisi Rp 930 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JMAS turun 19,56 persen ke posisi Rp 905 per saham, saham INPP susut 19,23 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham PTIS melemah 16,77 persen ke posisi Rp 258 per saham.
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,38 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,53 persen, dan indeks saham Thailand tergelincir 0,86 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,71 persen, indeks saham Singapura merosot 0,79 persen dan indeks saham Taiwan terpangkas 0,52 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement