Pidato Kebangsaan, Prabowo Tidak Singgung Mundur Pilpres 2019

Pernyataan kemungkinan Prabowo mundur dari pemilu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso saat safari politik di Malang, Jawa Timur, Minggu 13 Januari 2019.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Jan 2019, 23:27 WIB
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyapa pendukungnya dengan salam dua jari saat mengikuti pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Gedung JCC, Jakarta pada Senin malam (14/1/2019). Dalam pidatonya tersebut, dia tidak menyinggung mengenai kemungkinan mundur Pilpres 2019. 

Pernyataan kemungkinan Prabowo mundur dari pemilu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso saat safari politik di Malang, Jawa Timur, Minggu 13 Januari 2019. 

Menurut pensiunan jenderal TNI ini, nantinya hal senada akan diutarakan langsung oleh Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin malam.

"Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kebangsaan. Memang supaya tidak terkejut barangkali, kalau tetap nanti disampaikan Prabowo Subianto, pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," kata Djoko di Malang, Minggu 13 Januari 2019.

Pernyataan Djoko tersebut tidak terbukti. Prabowo tidak menyampaikan kemungkinan mundur karena ada potensi kecurangan pemilu. 

Dalam pemaparannya di pidato, Prabowo membeberkan tentang lima hal yang menjadi fokus pihaknya untuk membenahi persoalan bangsa ke depan.

Menurut mantan Danjen Kopassus ini, hal yang pertama adalah mewujudkan ekonomi yang mengutamakan kepentingan rakyat. Sistem ekonomi itu, kata dia, hendaknya untuk kesejahteraan rakyat.

"Ekonomi untuk rakyat, bukan rakyat untuk ekonomi," kata Prabowo, Senin malam (14/1/2019).

Fokus kedua, lanjut dia, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteran sosial. Kemudian ketiga, pihaknya akan memastikan dan meyakinkan bahwa keadilan dan hukum serta demokrasi dijalankan sebaik-baiknya.

"Menjamin demokrasi itu kami akan menjamin semua hak-hak yang dijamin dalam UUD kita, terutama kemerdekaan berserikat dan mengeluarkan berpendapat serta kebebasan pers. Kita akan menerima kritik sebagai pengendalian diri agar tidak salah jalan," ujar Prabowo.

Sedangkan fokus keempat, ujar Prabowo, akan menjadikan Indonesia sebagai rumah aman, nyaman, dan berdaulat bagi sluruh rakyatnya. Hal ini dengan memastikan TNI menjadi angkatan pertahanan yang kuat dan dihormati dunia lain.

"Fokus 5 yaitu penguatan karakter dan kepribadian bangsa," ujar dia.

Prabowo menegaskan, ini penting untuk menjadikan watak dan kepribadian Indoensia menang. Agar sebuah bangsa merdeka berdaulat harus melalui nation building dan caracter building.

 

 

 

 

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Prabowo Tidak Akan Mundur

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan pidato usai mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan, capres nomor urut 02 Prabowo tidak akan mundur. Prabowo akan tetap mengikuti Pilpres 2019 sampai dengan selesai.

"Soal mundur segala macam, kita tahu Pak Prabowo ini seorang ksatria dan dalam hidupnya selalu berjuang tanpa henti. Jadi tiga kali beliau ikut berkompetisi dan insyaallah kita akan selesaikan dengan baik," kata Sudirman Said di JCC, Senin malam (14/1/2019).

Sementara itu, Direktur Relawan Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pernyataan mundur yang disampaikan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso merupakan peringatan supaya jangan ada kecurangan dalam pemilu.

Dia mengatakan, pemilu adalah salah satu simbol peradaban. Ada tidaknya bangsa, bagaimana pemilunya. Hasil pemilu akan dihargai sebagai sesuatu yang mencerminkan peradaban kebangsaan.

"Jadi kalau hasil pemilu didapat dengan cara manipulatif dan kecurangan, saya kira negara lain pun tidak ada yang menghargai. Dan yang paling pasti sebagai pesan Pak Prabowo bahwa sebuah kekuasaan harus diraih dengan cara benar karena tujuannya membawa kebaikan," kata Ferry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya