Jakarta Striker Korea Selatan, Son Heung-min, telah tiba di Dubai, Senin (14/1/2019), untuk bergabung dengan negaranya di Piala Asia 2019. Satu hari sebelumnya, Son baru gagal membawa Tottenham Hotspur mengalahkan Manchester United di Premier League.
Son bertolak setelah kekalahan 0-1 Spurs dari Manchester United di Wembley Stadium pada Senin dini hari WIB. Kehadirannya juga sudah sesuai kesepakatan Spurs dengan Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).
Advertisement
Spurs meminta Son absen dalam dua laga penyisihan Grup C Piala Asia 2019 sebagai kompensasi keikutsertaannya di Asian Games 2018.
Tanpa Son, Timnas Korea Selatan mampu melewati dua laga, masing-masing melawan Filipina (7/1/2019) dan Kirgizstan (11/1/2019), dengan skor identik 1-0.
Kini the Taeguk Warriors berada di peringkat kedua klasemen Grup C dengan poin enam, di bawah China yang jadi pemuncak sementara berkat keunggulan selisih gol.
"Kami di sini untuk memenangi turnamen, tak hanya sekadar lolos dari fase grup," kata Son dalam sesi konferensi pers di Yas Island Hotel, Abu Dhabi, Senin (14/1/2019).
"Kami harus berkorban hal itu terwujud. Dan tak peduli siapa lawan kami, kami harus berpikir mereka lebih kuat dari kami. Mindset seperti itu bisa berimbas besar di lapangan," imbuhnya.
Dengan poin sama, enam, dan hanya dibedakan selisih gol, pertandingan terakhir di Grup C menjadi penentu di antara kedua tim, siapa yang akan lolos ke 16 besar dengan status juara grup.
Namun, hingga sekarang belum dipastikan apakah pelatih Timnas Korea Selatan, Paulo Bento, akan memainkan Son pada kontra China. Bento menyebut akan melihat kondisi terkini Son, yang dianggap sudah cukup sibuk dengan agenda yang diikutinya sejak tampil di Piala Dunia 2018.
Ingin Tak Merepotkan
Terkait itu, Son juga menyerahkan keputusan pada sang pelatih, apakah ia akan diturunkan atau tidak, saat menghadapi China, Rabu (16/1/2019).
"Masih ada waktu tersisa hingga pertandingan, dan saya pikir kami tak harus membuat keputusan sekarang. Saya akan fokus pada recovery di sisa waktu yang ada. Saya baru saja bermain semalam, jadi saya bohong jika saya berkata tidak lelah," tutur pemain 26 tahun itu.
Yang menarik, Son sudah terbiasa bermain setiap tiga hari sekali bersama Tottenham dan pola sama juga kebetulan diterapkan pada laga melawan China.
"Saya sudah terbiasa dengan pola seperti itu dan saya akan baik-baik saja seandainya bermain pada laga itu. Kami memenangi dua laga pertama dan saya gabung dengan tim pada saat yang penting. Saya ingin bermain bagus," ujarnya.
Son juga menegaskan kehadirannya bukan lantas jadi tumpuan Timnas Korea Selatan di Piala Asia 2019. Son berkeras, dibutuhkan lebih dari sekadar kemampuan individu untuk meraih prestasi besar.
"Tak ada pemain yang bisa membuat perbedaan besar, dan bahkan saya tak berada dalam level itu. Saya hanya berharap tidak akan membuat segala sesuatunya sulit buat rekan satu tim," lanjutnya.
Sumber: Yonhap
Baca Juga
Pratama Arhan Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Capai 50 Penampilan di Era Shin Tae-yong
Pemain Tengah Newcastle United Tegaskan Tak Punya Keturunan Malaysia, Minta Agar Tak Dikaitkan Lagi dengan Timnas Negara
Jay Idzes Ungkap Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Punya Perbedaan, Apa itu?
Advertisement