Aceh Bergerak Melawan Golput

Tingginya angka orang yang tidak menggunakan hak pilih alias golput dianggap tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.

oleh Rino Abonita diperbarui 15 Jan 2019, 20:00 WIB
Rakor KIP Provinsi Aceh menindaklanjuti Program Relawan Demokrasi. (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Golput (golongan putih) merujuk kepada mereka yang memilih tidak menggunakan hak pilih saat pemilu. Istilah ini sudah muncul sejak 1971, sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap Pemilu di masa itu.

Fenomena golput merupakan masalah klasik yang masih dapat ditemui hingga saat ini. Pesimisme terhadap para calon baik eksekutif atau legislatif menjadi salah satu penyebab masih ada orang memilih menjadi golput.

Sebagian orang beranggapan ini tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Karena itu, tidak sedikit yang mengharamkan golput.

Hal ini mendorong Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh merekrut 'Relawan Demokrasi' untuk Pemilu 2019. Mereka yang terpilih, akan melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya memilih dan tidak golput.

"Program Relawan Demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk peningkatan partisipasi dan kualitas pemilu dalam menggunakan hak pilih secara cerdas,” kata Ketua KIP Provinsi Aceh, Syamsul Bahri kepada Liputan6.com, Senin malam (14/1/2019).

Selain itu perekrutan bertujuan untuk memperluas peran masyarakat sebagai pioner demokrasi. Tidak hanya itu, masyarakat menjadi mitra KIP selaku pelopor sosialisasi Pemilu 2019 berbasis komunitas strategis.

Kata Syamsul, penerimaan relawan demokrasi telah mulai dilakukan sejak 10 Januari lalu. KIP Provinsi Aceh telah melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan KIP kabupaten kota, Senin, 14 Januari 2019, guna menindaklanjuti program ini.

Para relawan mulai bekerja pada pekan keempat di bulan ini. Mereka akan diberi honor selama tiga bulan masa kerja, dan diberi pembekalan serta di supervisi oleh KIP.

"Kegiatan mereka adalah sosialisasi ke berbagai komunitas berbasis keluarga, pemilih pemula, perempuan, disabilitas, warganet dan komunitas lainnya," ujar Syamsul.

 


Proses Perekrutan

Proses rekrutmen relawan berlangsung dari 10-17 Januari 2019. Yang ingin bergabung harus menyerahkan dokumen administrasi ke sekretariat KIP setempat atau melalui laman resmi KIP yang sudah disediakan.

Program Relawan Demokrasi melibatkan 55 relawan dari kelompok masyarakat yang berasal dari 11 basis pemilih strategis. Yakni, keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keagamaan, warga internet dan basis para.

Rekrutmen Relawan Demokrasi tak terlepas dari tingginya angka golput pada Pilkada Aceh 2017 lalu. Tingkat golput pada pemilu itu lebih dari 30 persen, atau hanya 67 persen yang menggunakan hak pilih.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya