Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) dan Fortnite adalah dua judul gim terpopuler saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Namun, keduanya kalah pamor dibandingkan dengan satu judul gim mobile ber-genre battle royale baru, yakni Knives Out.
Dilaporkan Sensor Tower, Rabu (16/1/2019), Knives Out berhasil meraup US$ 465 juta (Rp 6,5 triliun) sedunia, mengalahkan Fortnite (Rp 6,4 triliun) dan melampaui PUBG.
Dalam laporan yang sama, sebagian besar keuntungan yang didapat oleh gim buatan NetEase itu berasal dari gamer Jepang, di mana gim tersebut sangat populer.
Sensor Tower melaporkan, hampir 80 persen pendapatan Knives Out berasal dari Jepang. Rata-rata gamer Jepang menghabiskan US$ 370 atau sekira Rp 5,2 juta (di iOS dan Android) untuk main Knives Out pada 2018.
Terlepas dari pencapaian itu, gim yang disebut sebagai versi bajakan PUBG itu sudah diunduh lebih dari 250 juta kali.
Perubahan Mobile Gaming di 2019
Pada 2019, gim mobile diprediksi akan menjadi industri yang menarik dan imersif. Berdasarkan laporan Newzoo, gim bergenre FPS, MOBA, dan RPG bernuansa kompetitif akan menjadi fokus pengembang.
Sebagai daerah paling menjanjikan di dunia, gim mobile seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Heartstone bakal semakin diminati gamer di Asia Tenggara.
Salah satu alasannya adalah kesempatan untuk dapat unjuk kemampuan di ajang olah raga besar seperti SEA Games, Asian Games, hingga mungkin Olimpiade.
Sementara itu, gim Vainglory (VG) dan Arena of Valor diprediksi bakal menghadapi tahun yang berat karena secara perlahan mulai ditinggal pemain setianya.
(Ysl/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Advertisement