Pemprov DKI: TPST Bantargebang Akan Jadi Pusat Penelitian Sampah

Selama ini, banyak orang datang ke Bantargebang untuk meneliti sampah.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Jan 2019, 14:35 WIB
Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka menitikkan air mata saat menerima lembaran-lembaran uang lusuh dari para pemulung.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji menyebut tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang dapat menjadi pusat studi persampahan.

Rencananya di sana akan dibangun gedung pusat riset; dengan fasilitas seperti, laboratorium, ruang kelas hingga ruang pameran. Selama ini, menurut dia, banyak peneliti dari berbagai kalangan datang ke Bantargebang guna mempelajari sampah yang ada.

"Tujuan ini melihat potensi sampah existing dapat diubah menjadi sumber energi baru pengganti batu bara," kata Isnawa di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (15/1/2019).

Isnawa menambahkan mulai 2019 sampah Bantargebang dapat dimanfaatkan kembali melalui teknik landfill mining atau penambahan lahan urug. Nantinya, dia menyebut TPST Bantargebang dapat menjadi percontohan dalam pengolahan sampah.

"ITB melalui program program studi teknik lingkungan yang telah membantu kami dalam menyusun pedoman land mining dan juga telah menjadi mitra kami dalam berdikusi untuk terus memperbaiki kondisi TPST Bantargebang," ucapnya.

 


Pencucian Truk Sampah

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan tempat pencucian truk sampah di TPST Bantargebang. Dia menyebut truk pengangkut sampah harus bersih ketika kembali ke Jakarta.

Sebab, kata dia, seringkali sampah masih menempel pada truk dan dapat menimbulkan bau.

"Sampah ini tidak mungkin dibersihkan dengan cara konvensional tanpa ada fasilitas khusus," kata Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (15/1/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta pembersihan truk tak hanya dilakukan setiap hari tetapi menggunakan teknik yang benar.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya