Liputan6.com, Jakarta - Jendela yang biasanya digunakan untuk membuat cahaya matahari masuk ke dalam rumah dan mengatur sirkulasi udara, dimanfaatkan oleh sejumlah ilmuwan untuk bisa mengisi baterai smartphone.
Baca Juga
Advertisement
Terbaru, peneliti di Michigan State University tengah merancang teknologi pengisian daya smartphone via panel konsentrator surya transparan, yang diklaim mampu mengubah jendela atau lembaran kaca ke dalam sel surya fotovoltaik.
Menurut informasi yang dilansir laman Ubergizmo, Rabu (16/1/2019), teknologi panel surya ini diklaim berbeda dengan panel surya transparan yang sebelumnya dikembangkan oleh Sharp.
Pasalnya, itu benar-benar transparan secara alami. Pemimpin penelitian ini Richard Lunt, bersama dengan timnya merasa optimis bahwa panel surya transparan ini dapat digunakan dengan mudah dan efisien, dan tidak hanya akan bermanfaat bagi sebuah bangunan, tetapi juga pada smartphone.
Namun sayangnya, tingkat keberhasilan dari penemuan inovatif ini masih sekitar 1 oersen, dan mereka tengah meningkatkannya menjadi 5 persen.
Ngecas Smartphone Cuma Usap di Masa Depan
Teknologi mengecas smartphone sejauh ini sudah cukup canggih, ambil contoh hadirnya metode wireless charging di mana pengguna sudah bisa mengisi daya secara nirkabel.
Namun, sepertinya hal tersebut belum memuaskan, karena di masa depan, kita kemungkinan tidak akan butuh sumber listrik untuk mengecas.
Menurut informasi yang dilansir International Business Times pada Senin (20/8/2018), para peneliti dari University Buffalo yang menggandeng Chinese Academy of Science, kini sedang mengembangkan teknologi inovatif berupa "Triboelectric Charging".
Teknologi tersebut memungkinkan manusia hanya perlu mengisi daya smartphone hanya dengan mengusap tangan.
Caranya juga sangat mudah, Hanya butuh tab metal dan sebuah pergerakan tubuh seperti mengusap jari untuk mengecas daya smartphone.
Jika mungkin kamu ingat, triboelektrik dikenal sebagai efek yang membuat material tertentu bermuatan listrik setelah bersentuhan dengan material yang lain lalu dipisahkan.
Contoh mudahnya sisir yang di gosok-gosokkan ke rambut akan bisa menarik kertas, atau kaca yang digosokkan ke bulu wol bisa memiliki muatan listrik.
Advertisement
Bagaimana Cara Kerjanya?
Dengan membawa teori triboelektrik efek tadi, muatan listrik yang seringkali terbuang bisa ditransformasikan untuk energi listrik yang bisa mengecas smartphone.
Cara kerjanya, periset membuat prototip fungsional dengan material bernama polydimethylsiloxane, polimer berbasis silikon yang biasa digunakan pada lensa kontak. Material ini dijepitkan di antara dua emas tipis.
Hal ini membuat ketika salah satu lapisan emas digosokkan, ia akan teraplikasikan antara emas dan polimer.
Hal tersebut membuat elektron akan mengalir bolak-balik antara lapisan emas. Semakin banyak gesekan, semakin besar jumlah tenaga yang dihasilkan.
Hal ini sangat aplikatif untuk smartphone. Pasalnya menurut studi yang dihelat Quartz Index, pengguna rata-rata smartphone Amerika Serikat membuka, mengetuk, menggesek atau mengklik layar di smartphone mereka setidaknya 2.617 kali dalam sehari.
Tentu akan sangat bagus jika hal ini dapat diubah jadi energi untuk mengisi daya.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: