Staf Keamanan 8 Bandara di Jerman Mogok Kerja, Ratusan Penerbangan Terancam Batal

Asosiasi bandara setempat, ADV memperkirakan sekitar 220 ribu penumpang yang akan terbang dari Jerman diperkirakan batal berangkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2019, 20:00 WIB
Para calon penumpang menunggu kejelasan penerbangan mereka di aula terminal 1 Bandara Frankfurt, Jerman, Selasa (7/8). Sejumlah penerbangan harus dibatalkan setelah seorang yang tidak dikenal menyusup melewati pos pemeriksaan. (Boris Roessler/dpa via AP)

Frankfurt - Staf keamanan di delapan bandara Jerman pada Selasa (14/1/2019) menggelar aksi mogok kerja di tengah sengketa kenaikan gaji. Asosiasi bandara ADV menyebut hal itu dapat menunda atau membatalkan penerbangan sampai 220.000 penumpang.

Dikutip dari Antara, pekerja layanan keamanan di bandara lebih kecil di Hamburg, Hanover dan Bremen memulai aksi mogok kerja dari tengah malam. Sementara, pekerja di bandara utama di Frankfurt mengikuti aksi mereka dua jam berikutnya, dengan rencana aksi mogok sampai pukul 20.00 waktu setempat.

Aksi mogok kerja juga diperkirakan akan digelar di Munchen, Leipzig, Dresden dan Erfurt, yang berarti akan membatalkan ratusan penerbangan. Aksi mogok kerja terbaru itu menyusul aksi mogok di lima bandara pada pekan lalu dan dikecam ADV sebagai tindakan yang berlebihan.

Operator bandara di Frankfurt, Fraport, memperkirakan 470 dari sekitar 1.200 koneksi akan terkena dampak aksi mogok tersebut.

Lufthansa mengatakan akan membatalkan sekitar 500 penerbangan, yang 28 di antaranya melayani perjalanan antarbenua. Anak perusahaan Lufthansa, Eurowings, mengatakan 120 dari 700 penerbangan akan terkena dampak.

Bandara Munchen mengatakan meski serikat buruh terbesar Jerman, Verdi menyerukan aksi mogok juga, pemeriksaan keamanan penumpang dilakukan oleh kontraktor sektor publik yang pekerjanya tidak akan melakukan aksi mogok.

Namun, beberapa penerbangan menuju dan dari sejumlah bandara yang terkena dampak aksi itu akan dibatalkan. Pembicaraan dengan perusahaan dijadwalkan akan dilanjutkan pada 23 Januari 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya