Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Laju IHSG diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 6.123-6.421.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kendati defisit neraca perdagangan Indonesia menembus USD 8,57 miliar di tahun 2018, IHSG tetap masih akan berlabuh pada zona hijau.
Advertisement
"Data neraca perdagangan terbukti tidak mampu mengalahkan optimisme pasar akan perdagangan saham. Dan dengan IHSG menyentuh level barunya di level 6.400, maka IHSG akan menguji level tersebut kembali, dengan kata lain, akan ada penguatan lanjutan," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (16/1/2019).
Adapun Hartanto memprediksi IHSG berpeluang menguat pada rentang 6.380-6.420 di penutupan perdagangan hari ini.
Dia menambahkan, saham-saham top gainers yang menjadi anjuran untuk dikoleksi antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kemudian saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) serta saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Penutupan
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa pekan ini. Sektor saham industri dasar menjadi pendorong penguatan.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (15/1/2019), IHSG menguat 72,66 poin atau 1,15 persen ke posisi 6.408,78. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,16 persen ke posisi 1.019,29. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 234 saham melemah sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 170 saham melemah dan 138 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.408,78 dan terendah 6.333,64.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 576.846 kali dengan volume perdagangan saham 17,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 828 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan yang turun 0,45 persen. Sektor saham industri dasar menguat 2,43 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham kontruksi menguat 1,87 persen dan sektor saham infrastruktur naik 1,79 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TIRA melonjak 34,41 persen ke posisi Rp 250 per saham, saham INPP mendaki 23,81 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham LPCK menanjak 23,16 persen ke posisi Rp 2.340 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ARTA turun 23,66 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, saham ABDA susut 20 persen ke posisi Rp 4.480 per saham, dan saham BEEF melemah 15,72 persen ke posisi Rp 268 per saham.
Advertisement