Liputan6.com, Jakarta - Usianya masih 12 tahun. Namun keahlian bermain skate tidak perlu diragukan lagi. Namanya Muhammad Hayqkal Zakih (12). Hayqal satu dari belasan skater yang sedang menjalal Skate Park di kolong Flyover Slipi.
Hayqkal memamerkan kemampuan menaklukan papan skate. Dia memamerkan tiga teknik dan trik sekaligus di arena Bowl in rough concrete.
Advertisement
Hayqkal bercerita, tiga teknik dipelajari secara otodidak sejak umur 7 tahun. Dia ingat betul pertama kali belajar trik Ollie, dengan melihat teman sebayanya.
"Saya pinjem skate teman. Belajar, eh lama-lama lancar," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (15/1/2019).
Hayqkal semakin berhasrat mempelajari trik lain. Hayqal terus berlatih FO Slipi Skate Park. Kebetulan lokasinya tak jauh dari rumah.
"Seneng lah ada Skate Park. Jadi gak jauh jauh lagi main skateboard," ujar dia.
FO Slipi Skate Park saat ini memang menjadi sorotan. Tempat ini dianggap sebagai wadah bagi skater untuk menyalurkan bakat. Fasilitas tersebut dibangun sejak Oktober 2018.
Pemkot Jakarta Pusat merogoh anggaran Rp 800 juta untuk membuatnya. Ruang di kolong jalan layang itu mulanya digunakan pedagang kaki lima (PKL) dan pemulung.
Kondisi itu membuat pemandangan semrawut. Terbersitlah ide Pemkot untuk mengubahnya menjadi fasilitas publik berupa Skate Park.
Namun, rupanya Skate Park jauh dari harapan.
Tak Penuhi Standar
Sejumlah fasilitas dinilai beberapa pengguna kurang memenuhi standar. Setiap arena kondisinya juga masih kurang sempurna. Di arena quarter, boarslide, dan miniramp misalnya banyak aspal yang sudah mengelupas.
"Tempatnya kurang bagus karena banyak aspalnya yang hancur-hancur. Kondisinya ganggu banget, kadang lagi jalan papannya suka berhenti karena kena batu," ujar Hayqkal.
Kondisi Skate Park memang ironis. Padahal fasilitas tersebut belum diresmikan oleh Gubernur Anies Baswedan.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement