Liputan6.com, Jakarta - Sungguh nekat pria ini. Akibat mengalami masalah disfungsi seksual, ia mencoba mengonsumsi viagra. Bukan satu pil, melainkan satu botol.
Entah karena minim pengetahuan, tindakan yang dilakukannya ini malah merugikan dirinya sendiri.
Dikutip dari laman Yahoo, Rabu (16/1/2019), pria yang tak disebutkan identitasnya ini lalu tewas setelah mengonsumsi satu botol obat itu.
Baca Juga
Advertisement
Apa yang dikonsumsi pria itu melebihi dosis yang telah ditentukan, yaitu minimal 80 miligram.
Dua bulan setelah menelan seluruh viagra, pria itu menemui dokter karena merasa ada yang tak beres pada tubuhnya.
Ia merasa mengalami kebutaan. Kemampuan mata untuk mendapatkan cahaya sudah melemah. Dua hari setelah di rawat, kondisinya membaik. Namun, bercak hitam pada matanya tak hilang.
Pria itu lalu mengaku pada dokter bahwa ia telah menelan satu botol viagra dua bulan lalu. Dokter pun mengakui jika efek samping dari kelebihan dosis viagra adalah mengurangnya kemampuan penglihatan.
Bahkan, di botol obat itu juga tertera efek samping apabila dosisnya terlalu banyak mengonsumsi viagra.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ereksi Berkepanjangan yang Membahayakan
Kejadian menyeramkan soal penggunaan viagra berlebih juga pernah terjadi pada tahun 2013. Akibat mengonsumsi viagra dengan dosis lebih lebih, pria berusia 66 tahun itu mengalami ereksi berkepanjangan hingga beberapa hari lamanya. Meski sakit bukan kepalang, Ramirez tak juga pergi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Hingga suatu hari, deritanya kian tak tertahankan. Pria asal Kolombia tersebut akhirnya pergi ke rumah sakit. Alat kelaminnya yang saat itu masih tegak mengalami retak (penile fracture) bahkan mulai menjadi gangren.
Para dokter yang merawatnya berpendapat, cara untuk menyudahi penderitaan Ramirez adalah dengan mengamputasi alat kelaminnya itu.
Rumor pun menyebar di internet, tentang seorang pria Kolombia yang alat kelaminnya diamputasi setelah mengonsumsi viagra.
Merasa kabar tentang dirinya tak benar, Ramirez mengontak media La Nacion, untuk memberitahukan bahwa "asetnya" masih menempel di tubuhnya.
"Pasien memiliki kondisi memar pada buah zakar dan penis, ia mendapatkan perawatan dan berhasil pulih dengan baik," kata Dr Antonio Correa, dokter yang merawatnya, seperti dikutip dari Independent.
Paramedis di rumah sakit yang merawatnya, yang letaknya di Naiva, menjadikan kasus Ramirez sebagai pelajaran. Warga diminta tak mengonsumsi viagra tanpa resep, agar tak mengalami nasib yang sama.
Advertisement