Liputan6.com, Jakarta - Persidangan kasus antitrut (antipakat) terkait tuntutan komisi perdagangan Amerika Serikat, Federal Trade Commission (FTC) terhadap Qualcomm membuka beberapa informasi baru.
Salah satunya, pihak Qualcomm disebut menolak menyuplai modemnya untuk iPhone XS dan XR milik Apple.
Dilansir Phone Arena, Rabu (16/1/2019), penolakan Qualcomm ini diketahui dari pernyataan Chief Operating Officer (COO) Apple, Jeff William, dalam persidangan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, meski Apple tengah terlibat perseteruan hukum dengan Qualcomm, perusahaan masih berencana menggunakan modem dari dua sumber, yakni Qualcomm dan Intel, untuk iPhone 2018.
Rencana Apple untuk melanjutkan penggunaan teknologi Qualcomm tak bersambut. Pada akhirnya, Qualcomm memilih untuk tidak mendukung Apple atau menjual chip miliknya, sehingga Apple hanya menggunakan modem Intel untuk iPhone 2018.
Pernyataan William memicu perhatian karena berseberangan dengan sikap Qualcomm. Pasalnya, Qualcomm selama ini berharap pertempuran hukum kedua perusahaan tidak memengaruhi bisnis mereka.
Bos Apple Buka Suara Soal Perseteruan dengan Qualcomm
Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, menyinggung soal perseteruan legal perusahaan dengan Qualcomm, dalam sesi wawancara dengan CNBC beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, Apple dan Qualcomm belum melakukan pembicaraan penyelesaian masalah mereka sejak kuartal III tahun lalu.
Dikutip dari Phone Arena, Cook juga menyinggung soal keengganan Qualcomm melisensikan sejumlah paten standar penting dalam cara yang adil, masuk akal, dan tidak diskriminatif. Selain itu, ia menyebut Qualcomm menerapkan biaya lisensi yang terlalu tinggi.
Pernyataan Cook ini ditanggapi berbeda oleh Qualcomm. Pernyataan Cook soal pembicaraan perdamaian kedua perusahaan dinilai "menyesatkan." Cook disebut salah menginterpretasikan pernyataan CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, pada November 2018.
Kala itu, Mollenkopf mengatakan bahwa kedua perusahaan hampir menyelesaikan perbedaan mereka. "Kami selalu membicarakan hal tersebut, dan sangat konsisten. Semester kedua tahun ini (2018) dan tahun depan, kami benar-benar berada di ambang pintu untuk menemukan resolusi," ungkap Mollenkopf.
Pernyataan Mollenkopf kontradiktif dengan Cook. Namun, Qualcomm menegaskan pernyataan sang CEO akurat.
"Kami konsisten dalam 18 bulan terakhir telah beberapa kali berdiskusi dengan Apple tentang kemungkinan resolusi untuk perselisihan lisensi kami. Kami dalam beberapa kesempatan juga mengatakan bahwa kami yakin masalah ini akan bisa diselesaikan dengan satu atau lain cara, dalam waktu dekat, baik melalui suatu kesepakatan atau keputusan pengadilan," ungkap juru bicara Qualcomm.
Advertisement
Perseteruan Apple dan Qualcomm
Apple dan Qualcomm memulai perseteruan legal mereka di meja hijau pada April 2018. Saat itu, keduanya saling tuding terkait paten.
Apple menuduh Qualcomm melakukan berbagai hal yang salah terkait aktivitas lisensi patennya. Sementara itu, Qualcomm menuding Apple berhutang sebesar US$ 7 miliar atas royalti yang belum dibayar.
Qualcomm saat ini tengah menjalani proses hukum terkait dakwaan antitrust dari FTC. Jika pengadilan mendukung FTC, maka Qualcomm akan dipaksa untuk mengubah cara berbisnis dengan para manufaktur smartphone.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: