Liputan6.com, Jakarta Selama ini, merapikan gigi menggunakan behel atau kawat gigi lazim dilakukan orang-orang usia muda. Namun, metode merapikan gigi ini sebenarnya bisa dilakukan oleh orang-orang yang lebih tua tentunya dengan ketentuan tertentu.
"Biasanya kalau untuk memasang (behel/kawat gigi maupun Invasalign) tentunya kami akan lakukan pemeriksaan lengkap. Pemeriksaan ini tidak sekadar memeriksa kalau giginya berantakan tapi pemeriksaan kesehatan giginya juga" kata dokter gigi spesialis ortodonsia RS Pondok Indah - Pondok Indah, Jakarta, Irwin Lesmono pada Health Liputan6.com di Jakarta pada Rabu (16/1/2019).
Advertisement
Irwin mencontohkan, untuk menggerakkan gigi, kondisi gusi dan tulang seseorang harus sehat. Apabila dari pemeriksaan rontgen dan klinis ditemukan ada jaringan yang tidak sehat atau rusak, maka seorang dokter tidak boleh secara langsung melakukan perawatan ortodonsia atau langsung memasang kawat gigi.
"Biasanya konsultasikan dulu dengan pasien ini. Kami sarankan ke dokter spesialis gusi atau dokter gigi spesialis periodonsia. Nanti akan dirawat kondisi gusi dan tulangnya dulu supaya sehat. Baru dikembalikan ke dokter spesialis ortodonsia," tambah Irwin .
Lansia pun bisa
Apabila dipaksakan melakukan perawatan ortodonsia, Irwin mengatakan gigi seseorang bisa rusak seperti goyang.
Sehingga, sebenarnya tidak ada masalah apabila seorang lansia ingin memasang behel atau metode ortodonsia lain seperti Invisalign. Selama dilakukan pemeriksaan awal yang lengkap terlebih dulu.
Namun, Irwin mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada usia yang tepat atau pasti untuk seseorang memasang kawat gigi. Hal yang paling penting, kata Irwin, adalah pemeriksaan gigi secara dini.
"Kalau misal ditanyakan kepada saya, usia berapa harus bawa anak ke dokter untuk dicek giginya rapi atau tidak, atau berpotensi ada masalah atau tidak, jawaban saya adalah sedini mungkin.
Saksikan juga video menarik berikut:
Advertisement