Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko membantah pernyataan Calon Presiden dengan Nomor Urut 02, Prabowo Subianto yang menyebut penghasilan dokter lebih kecil dari tukang parkir.
Moeldoko menilai pernyataan Prabowo itu tidak logis dan bukan berdasarkan data yang akurat.
Advertisement
"Tidak logis apa yang disampaikan Pak Prabowo. Itu tidak apple to apple (sepadan). Mungkin beliau salah dapat informasi," ucap Prabowo saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya Gedung Bina Graha , Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Menurut Moeldoko gaji seorang dokter sejauh ini sudah lebih dari cukup. Untuk seorang dokter pemula saja, gaji yang diterima besarannya mencapai Rp 6 juta.
Angka itu menurut dia sudah cukup lumayan sebagai sebuah penghargaan bagi profesi dokter.
"Itu untuk dokter yang baru lulus PPT (pegawai tidak tetap) saja segitu (gaji Rp 6 juta), apalagi kalau praktek,” kata dia.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menjelaskan rata-rata gaji nusantara sehat pada dokternya cukup besar. Jumlahnya bisa mencapai belasan juta rupiah.
"Untuk gaji Nusantara Sehat aja gaji dokter itu sekarang sudah Rp 11,2 juta. Sekarang tukang parkir berapa sih? Yang gajinya gede kalau lihat dari pajaknya gede-gede," kata Menteri Nila di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gaji Terus Meningkat
Nila mengatakan, kemungkinan gaji pada seorang dokter bahkan bisa lebih tinggi lagi. Sebab, dokter memiliki sejumlah keahlian, sehingga tidak menutup kemungkinan dia bisa membuka tempat praktik lebih dari satu tempat.
"Umumnya dokter sejahtera kalau menurut saya ya umumnya. Karena dokter itu punya keahlian. Kita fair ya lihat, kita tuh punya keahlian, kan saya bisa praktik atau saya bekerja di rumah sakit, banyak sih kemungkinannya karena dia skill, dia punya keahlian tersendiri," sebut dia.
"Saya ikut Nusantara Sehat itu dokter itu sudah 11 (juta). Kalau saya spesial ikut kerja yang spesialis di daerah 30 juta dari Kementerian Kesehatan doang. Belum dari Kabupaten pemda, belum dia praktik," dia menandaskan.
Advertisement