Liputan6.com, New Delhi - Motor pabrikan otomotif Jepang, Yamaha MT-15 dikabarkan siap meluncur dalam waktu dekat di India. Hal itu dikarenakan motor terlihat sedang melakukan pengujian untuk di negara ini.
Seperti dilansir Motorbeam, Rabu 16 Januari 2019, Yamaha MT-15 yang terlihat sudah dalam bentuk siap produksi.
Kabar yang beredar menyebut beberapa fitur harus dikaji ulang untuk menjaga harga lebih kompetitif, salah satu contohnya ialah suspensi depan berbentuk garpu teleskopik konvensional.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, bagian belakang mendapatkan swingarm kotak yang disederhanakan. Namun, untuk desain pelek tampaknya diambil langsung dari R15.
Meskipun motor tampaknya tidak memiliki ABS, pada intinya, Yamaha MT-15 terbaru diharapkan akan ditenagai mesin yang sama dengan R15.
Untuk dapur pacu R15 disematkan mesin berkapasitas 155cc satu silinder berpendingin cairan, dan akan mendapatkan teknologi VVA (Variable Valve Actuation) yang mampu menghasilkan tenaga 19,5 Tk dan torsi puncak 14,7 Nm yang dikawinkan dengan gearbox 6-percepatan.
Terkait harga, Yamaha MT-15 diprediksi memiliki banderol sekitar Rs. 1,2 lakh atau setara dengan Rp23.8 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 Alasan Jokowi Menyukai Yamaha
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ingin memberikan apresiasi kepada Yamaha di Indonesia. Hal ini karena berbagai pencapaian pabrikan berlogo Garputala selama menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air.
“Pertama, ekspornya tinggi,” kata Jokowi saat acara Pelepasan ke-1,5 juta Ekspor Motor Yamaha, di pabrik Yamaha Pulogadung, Jakarta, Senin (3/12/2018).
BACA JUGA
Menurut Jokowi, saat ini ekspor dengan jumlah yang sangat besar adalah problem di Indonesia. Sebaliknya, barang berstatus impor justru lebih besar daripada ekspor.
Untuk alasan kedua, Jokowi menyukai Yamaha karena memiliki nilai investasi besar di Indonesia.
Sedangkan alasan yang ketiga yaitu, Yamaha telah memiliki lokal konten mencapai 93-94 persen.
“Invetasi-investasi seperti inilah yang terus kita cari. Karena kalau untuk ekspor dan bahan bakunyaa impor juga, sering menyebabkan defisit neraca perdagangan,” jelasnya.
“Saya sangat menghargai upaya yang telah dilakukan oleh Yamaha. Ini sudah produk dalam negeri dan luar negeri berapa pak? 25 persen ekspor dan 75 persen dalam negeri, iya lima tahun lagi dibalik,” sambungnya.
Advertisement