IHSG Bakal Menguat, Pantau Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 17 Jan 2019, 06:30 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

IHSG akan bertengger di zona hijau di kisaran support dan resistance pada level 6.380-6.420. Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto menuturkan, pengujian IHSG ke level 6.400 sebagai support baru tahap pertamanya telah usai.

Penguatan IHSG didukung aksi beli saham oleh investor asing sejak awal 2019. Oleh sebab itu, Hartanto optimistis IHSG masih akan berlanjut menguat pada perdagangan saham hari ini. 

"IHSG berpotensi bergerak ke zona hijau dengan diperdagangkan pada level 6.380-6.420," ujar dia Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Kendati demikian, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi berpendapat lain. Kata dia, secara teknikal kecenderungan IHSG kali ini berpeluang tertekan.

"Stochastic bergerak pada area overbought dengan momentum yang jenuh beli. Ini menjadi signal negatif pada perdagangan selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG akan terkoreksi support dan resistance di rentang 6.369-6.425," ujar dia.

Adapun saham yang dianjurkan oleh Hartanto pada hari ini antara lain saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Kemudian Lanjar Nafi merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta PT United Tractors Tbk (UNTR).

 


Aksi Beli Investor Asing Rp 1,4 Triliun, IHSG Menguat

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat terbatas usai sempat berada di zona merah. Hal itu didukung aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 16 Januari 2019, IHSG naik tipis 4,5 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.413,36. Indeks saham LQ45 mendaki 0,23 persen ke posisi 1.021,59. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 214 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 182 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.425,94 dan terendah 6.385,59.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 515.028 kali dengan volume perdagangan saham 13,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.123.

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham aneka industri naik 1,27 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,26 persen dan sektor saham tambang naik 1,08 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi turun 1,1 persen, sektor saham industri dasar tergelincir 1,03 persen.

Saham-saham yang jadi top gainers antara lain saham CANI melonjak 28,83 persen ke posisi Rp 210 per saham, saham TIRA mendaki 24,80 persen ke posisi Rp 312 per saham, dan saham AGRS naik 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ASJT merosot 16,67 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham OCAP susut 14,55 persen ke posisi Rp 282 per saham, dan saham YPAS turun 11,41 persen ke posisi Rp 660 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,27 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,43 persen, indeks saham Thailand menguat 0,22 persen, dan indeks saham Singapura menanjak 0,52 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,55 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,43 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, meski terdapat banyak sentimen negatif antara lain ketidakpastian Britain Exit (Brexit), penurunan harga minyak dunia, dan kembalinya rupiah terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS), aliran dana investor masih masuk ke pasar saham. Total aksi beli investor asing capai Rp 1,4 triliun.

"IHSG masih alami capital inflow sehingga mampu mendorong penguatan IHSG tersebut," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya