Liputan6.com, Batam - Top 3 berita hari ini, kepediahan mendalam tengah dirasakan para petugas di kawasan hutan wisata Mata Kucing, Kota Batam. Karena ikan endemik Sungai Amazon, berjenis arapaima gigas ditemukan mati di kolam penampungan.
Mereka mengaku kedekatan dengan ikan yang kini memiliki bobot lebih kurang mencapai 160 kilogram itu terbilang cukup dekat dan telah menjadi bagian dari keluarga.
Advertisement
Kematian arapaima gigas memunculkan sebuah mitos. Bahwa bila ikan ini ada yang mati, peristiwa besar akan terjadi di daerah tersebut. Misalnya saat mantan Gubernur Kepulauan Riau tahun 2004-2005 masuk penjara karena tersandung kasus korupsi.
Sementara itu di Solo, Jawa Tengah, belasan siswa SMP dan SMA setempat ditangkap karena kedapatan membolos pada saat jam belajar.
Dari penangkapan tersebut terungkap jika para siswa ini membuat grup WA yang dibuat khusus untuk membolos.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Ramalan Musibah dari Kematian Arapaima di Batam
Kematian seekor ikan arapaima membuat kesedihan mendalam bagi Netty Herawati, Konservator Hutan dan Pengelola Kawasan Mata Kucing beserta petugas kawasan lainnya. Ikan arwana jenis arapaima gigas yang keempat mati terapung di kolam ikan kawasan hutan wisata itu pekan lalu.
Baginya, ikan yang akrab disapa Paima ini sudah seperti keluarga. Bahkan dulu, Paima sempat disuruh dibunuh oleh Dirjen Perikanan, sesuai arahan Menteri Perikanan dan Kelautan karena dianggap hama. Namun, Netty menolak.
Bahkan saking sayangnya dengan ikan arapaima ini, Paima pun dimakamkan layaknya manusia, dimandikan, dikafani, dan dikuburkan serta didoakan.
2. Gawat, Pelajar di Solo Bikin Grup WA Khusus untuk Bolos Sekolah
Petugas Satpol PP Solo menangkap 12 pelajar setingkat SMA dan SMP yang kedapatan membolos sekolah. Dari handphone mereka terungkap grup Whatsapp khusus yang dibuat khusus untuk membolos.
Admin grup tersebut berinsial YD, siswa salah satu SMA di Solo. YD mengaku baru beberapa bulan lalu membentuk grup WA tersebut.
Lewat grup WA ituc dia mengoordinasi member grup untuk membolos satu hari sebelumnya.
3. Tertangkap Polisi, Pelaku Hoaks Mengaku Iseng dan Cuma Cari Sensasi
Pelaku JRD menyebarkan hoaks melalui akun media sosialnya bahwa ada peristiwa pembunuhan sadis di Gorontalo. Dalam kabar bohong tersebut pelaku JRD mengunggah sebuah video kecelakaan lalu lintas.
Dirinya menyebut adanya peristiwa pembunuhan sadis di kompleks Terminal 1942, Kota Gorontalo.
Tak hanya itu, pelaku JRD juga sempat mengaku dirinya menjadi korban penganiayaan benda tajam akibat bentrok antar kelompok yang terjadi di Terminal 1942 tersebut.
Apa alasan JRD menyebarkan berita hoaks?