Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memilih Ira Koesno dan Imam Prasojo sebagai moderator debat perdana calon presiden dan wakil presiden 2019.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan alasan dipilihnya Ira Koesno adalah untuk membuktikan bahwa 'orang media' bisa independen meski Ira sendiri sudah lama tak aktif.
Advertisement
Ira sendiri pernah menjadi moderator debat saat Pilkada DKI 2017 lalu. Perempuan bernama lengkap Dwi Noviratri Koesno itu langsung menjadi sorotan usai memimpin Debat Pilkada DKI 2017 pada putaran pertama. Kala itu, banyak pihak terkesima dengan pesona Ira ketimbang memperhatikan paparan visi misi tiap pasangan calon gubernur dan wakilnya.
Ira pun menuai banjir pujian di malam debat tersebut. Bahkan, tak sedikit media yang menyoroti kehidupan pribadi Ira guna lebih dekat lagi dengan sosok perempuan tersebut.
Sandiaga Uno, yang saat itu menjadi calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan juga antusias saat mengetahui presenter Ira Koesno kembali dipilih oleh KPUD DKI Jakarta untuk jadi moderator debat Pilkada DKI putaran kedua.
"Saya lihat, mungkin karena Beliau sudah lama enggak kelihatan di TV dan membawakannya sangat lugas. Jadi banyak yang gagal fokus," kata Sandi ketika itu.
Sandi mengatakan, pada debat pilkada pertama, kehadiran Ira Koesno sempat membuat heboh. Hal inilah yang membuat masyarakat mau menonton debat pilkada sehingga program masing-masing pasangan calon bisa tersampaikan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hal yang Bikin Gagal Fokus
Banyak masyarakat yang memuji kecantikan mantan jurnalis itu. Di usianya yang sudah 47 tahun, ia masih tampak muda dan cantik.
Perempuan yang pernah menjadi pembaca berita di SCTV itu dianggap awet muda.
Selain rutin melakukan perawatan ke dokter, seperti informasi yang tersebar di media sosial, Ira Koesno juga memerhatikan betul pola makan sehari-hari.
Selain itu, tak bisa dimungkiri gayanya yang lugas dan tegas juga membuat para penonton gagal fokus ketika menyaksikan penampilan Ira Koesno di debat pilkada DKI putaran pertama.
Calon wakil gubernur DKI saat itu, Djarot Saiful Hidayat pun mengakui kepintaran dan kecerdasan mantan jurnalis itu. "Tegas, cantik, cerdas, adil, profesional," tandas Djarot.
Meski cantik dan cerdas, ternyata Ira Koesno belum juga menikah hingga kini. Banyak yang mengagumi kecantikan dan kepintarannya, tapi rupanya Ira belum menemukan sosok yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.
Ira yakin pada waktunya dia pasti bertemu dengan pria pilihannya. "Orang yang paham dengan dunia saya dan konsekuensinya," ujar lulusan Broadcast Journalism di University of Westminster ini beberapa waktu lalu.
Advertisement
Mengenal Ira Koesno
Seperti dikutip dari buku Di Balik Layar Liputan 6, menjadi pembawa berita bukanlah cita-cita perempuan kelahiran Jakarta tersebut. Sarjana akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini bercita-cita menjadi auditor.
Pada 1994, Ira Koesno meniti karier sesuai bidang ilmu yang dikuasainya: akuntansi. Dia bekerja di Auditor KPMG Hanadi Sujandro. Ia bertanggung jawab untuk audit pos neraca, verifikasi, konfirmasi, dan stock opname.
Cita-cita pun terangkai dalam pikirannya. Ketika itu, kata Ira, "Saya ingin melanjutkan pendidikan S2. Jurusan yang akan saya ambil tentunya harus sesuai dengan jalur karier. Karena saya ingin jadi auditor, maka saya harus ambil jurusan keuangan lagi".
Namun, Ira menyadari masih ada passion dalam dirinya yang belum dikembangkan, yaitu menulis. Rupanya, minatnya di bidang menulis menemui jalan, saat ia membaca iklan di surat kabar:
"Dicari, reporter untuk televisi swasta". Ia menganggap ini kesempatan untuk mengembangkan minatnya di bidang menulis.
Jalan hidup Ira Koesno pun berubah setelah melamar dan diterima bekerja di Liputan 6 SCTV. Cita-citanya menggeluti karier di bidang finansial ditinggalkan. Ia memasuki dunia baru: jurnalisme televisi.
Bungsu dari dua bersaudara pasangan Koesno Martoatmodjo dan Sri Utami ini beruntung karena menjalani profesi yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Saya punya dua dunia yang saya senangi, pertama finansial dan yang kedua tulis menulis. Setelah mencoba menjadi akuntan, saya ingin mencoba jadi wartawan," tutur Ira seperti dikutip dalam laman Biografi Tokoh Indonesia.
Akankah Ira Koesno juga akan bikin debat capres cawapres malam ini gagal fokus?